Suara.com - Dinda Hauw mengumumkan kabar duka. Melalui unggahan Instagram, istri Rey Mbayang ini baru saja mengalami keguguran dua calon buah hatinya.
Kehamilan kedua Dinda Hauw pertama kali diketahui saat mereka berada di Paris. Sepulangnya ke Indonesia, wanita 25 tahun ini langsung menjalani USG.
"Lalu kalimat pertama yang keluar dari dokter, 'kamu ternyata sudah hamil loh… kembar lagi…'. Aahh bahagia sekali rasanya, sekaligus gak percaya," tulis Dinda.
Saat itu sang dokter mengabarkan bahwa ada dua kantong di dalam rahim Dinda, menandakan bahwa sang model hamil anak kembar.
Baca Juga: 12 Dokter Bedah Malaysia Berhasil Memisahkan Bayi Kembar di Usia 17 Hari, Begini Kondisinya Sekarang
Namun, sang dokter menambahkan bahwa salah satu kantong terlihat kosong. Ini menandakan hanya ada satu janin yang berkembang.
"Tapi ini.. ada 2 kantung nya.. 1 ada janin nya.. dan yang 1 nya tidak berkembang alias kosong," tulis Dinda.
Selama beberapa hari setelahnya, Dinda dan Rey tidak begitu mempermasalahkan hal itu. Tapi satu minggu kemudian, ia mengalami pendarahan dan dinyatakan keguguran setelah diperiksa.
"Aku di nyatakan keguguran dan akhirnya langsung segera di bersihkan di ruang operasi," imbuhnya.
Meski patah hati, Dinda Hauw dan Rey Mbayang mencoba ikhlas melepas kepergian dua calon buah hatinya.
Baca Juga: Perempuan Asal Lombok Melahirkan Bayi Kembar 4, Suami Kaget Tak Menyangka
"Selamat jalan Adik ke surga.. Terimakasih rasa bahagianya kemarin.. dan sampai ketemu lagi nanti," tandasnya.
Vanishing Twin Syndrome (VTS)
Berdasarkan Alodokter, kondisi satu bayi kembar 'hilang' atau tidak tumbuh di dalam rahim disebut vanishing twin syndrome.
Umumnya, kondisi ini tidak menimbulkan gejala. Namun, terkadang tandanya bisa mirip seperti mengalami keguguran, yakni kram perut, pendarahan vagina, dan nyeri panggul.
Selain itu, VTS juga membuat kadar hormon human chorionic gonadotropin (hCG) naik secara lambat pada ibu hamil.
Hormon tersebut berfungsi untuk menjaga kehamilan dan perkembangan janin. Rendahnya kadar hormon ini dapat menjadi tanda kehamilan ektopik, keguguran, dan kematian janin.
Dokter dapat mendiagnosis vanishing twin syndrome ketika pemeriksaan USG di awal kehamilan. Prosedur ini sangat penting dilakukan sedini mungkin, terlebih bagi wanita yang memiliki riwayat kehamilan kembar.
Risiko ibu hamil mengalami vanishing twin syndrome meningkat ketika hamil di atas usia 30 tahun. Diperkirakan 20 hingga 30 persen kehamilan kembar mengalami kondisi ini.