Epidemiolog Khawatir Varian Covid-19 Baru Akan Terus Turunkan Efikasi Vaksin yang Sudah Ada

Selasa, 22 Maret 2022 | 17:11 WIB
Epidemiolog Khawatir Varian Covid-19 Baru Akan Terus Turunkan Efikasi Vaksin yang Sudah Ada
Ilustrasi Covid-19. (Cottonbro dari Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Paparan Covid-19 varian omicron telah menyebabkan lonjakan kasus di negara-negara Eropa, Amerika, dan juga Asia. Sejumlah lonjakan kasus masih terjadi hingga saat ini akibat kemunculam subvarian omicron BA.2.

Epidemiolog Universitas Griffith Australia dr. Dicky Budiman mengatakan, lonjakan varian omicron terjadi bahkan di negara dengan cakupan vaksinasi Covid-19 tinggi.

"Bahkan ada yang (vaksinasi) di atas 90 persen, itu tidak menjamin untuk tidak terjadi lonjakan terutama dalam hal ini lonjakan kesakitan maupun kematian," kata dokter Dicky kepada Suara.com, Selasa (22/3/2022).

Covid-19, kata dokter Dicky, kemungkinan besar masih akan terus memunculkan varian virus baru lainnya. Varian-varian baru ke depannya juga cenderung akan bersifat lebih mudah menurunkan tingkat kemanjuran vaksin yang ada saat ini, tambahnya.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Tingkatkan Risiko Gangguan Pendengaran? Ini Temuan Penelitian dari AS

"Varian itu bukan hanya omicron, tapi ke depan cenderung akan lebih mudah menurunkan efikasi dari vaksin dan antibodi. Ini yang harus disadari, kecenderungannya memang seperti itu," ujarnya.

Oleh sebab itu, diperlukan kombinasi strategi untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 selain meningkatkan vaksinasi, terutama pada kelompok rentan, seperti terus menerapkan protokol kesehatan 5M.

Sedangkan peran pemerintah, saran dokter Dicky, juga harus memperkuat sistem deteksi dini kasus suspect Covid-19.

"Kombinasi yang penting tidak bisa diabaikan apalagi bicara di tengah situasi adanya potensi atau pergerakan manusia yang banyak dengan interaksi yang tinggi," ucap dokter Dicky.

Masyarakat diingatkan untuk mulai melakukan perilaku adaptif selama kondisi pandemi Covid-19 masih terjadi. Selain protokol kesehatan, perubahan kualitas udara di rumah juga menjadi sangat penting. Misalnya dengan membuka jendela saat pagi hari.

Baca Juga: Menteri Keuangan: Negara Harus Berutang Demi Selamatkan Masyarakat dan Ekonomi

"Jadi ini yang harus kita pahami dan kita terapkan. Kalau tidak, kita akan berpotensi mengalami lonjakan, meskipun itu memang tidak akan sebesar (varian) alpha, delta, maupun omicron. Tapi ada kelompok yang beresiko, wilayah yang cakupan vaksinasinya buruk, ataupun pelonggaran tidak terlalu terukur, itu akan menyebabkan beban di fasilitas kesehatan maupun kematian," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI