Pencinta Pedas Perlu Waspada, Konsumsi Cabai Berlebihan Ternyata Bisa Tingkatkan Risiko Demensia

Selasa, 22 Maret 2022 | 17:00 WIB
Pencinta Pedas Perlu Waspada, Konsumsi Cabai Berlebihan Ternyata Bisa Tingkatkan Risiko Demensia
Ilustrasi demensia (Kindel Media dari Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Demensia merupakan istilah untuk menggambarkan sekelompok gejala yang mempengaruhi memori, cara berpikir dan kemampuan sosial yang mengganggu kehidupan sehari-hari.

Ada banyak penyakit yang bisa menyebabkan demensia. Tapi, sebuah penelitian juga menemukan bahwa jenis makanan tertentu pun bisa meningkatkan risiko seseorang mengembangkan kondisi degeneratif otak.

Sebuah studi oleh University of South Australia menunjukkan diet pedas dapat dikaitkan dengan demensia.

Sebuah penelitian selama 15 tahun terhadap 4582 orang dewasa Cina berusia di atas 55 tahun menemukan bukti penurunan kognitif yang lebih cepat pada mereka yang secara konsisten makan lebih dari 50 gram cabai sehari.

Baca Juga: Dewa 19 Batal Konser Alasan Omicron, Ahmad Dhani Sindir Warga Bandung yang Tak Pakai Masker

Bahkan, penurunan daya ingat lebih signifikan jika pencinta cabai atau makanan pedas bertubuh langsing.

Penelitian yang dipimpin oleh Dr Zumin Shi dari Universitas Qatar, menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi lebih dari 50 gram cabai sehari memiliki risiko hampir dua kali lipat mengalami penurunan memori dan kognisi yang buruk.

"Konsumsi cabai ternyata bermanfaat untuk berat badan dan tekanan darah dalam penelitian kami sebelumnya. Namun penelitian ini menemukan efek buruk pada kognisi di antara orang dewasa yang lebih tua," kata Dr Zumin dikutip dari Express.

Ilustrasi cabai (Pexels/Artem Beliaikin)
Ilustrasi cabai (Pexels/Artem Beliaikin)

Pada penelitian ini, tim memasukkan cabai segar dan kering untuk dikonsumsi tetapi tidak memasukkan paprika manis dan lada hitam.

Hasil penelitian menemukan bahwa mereka yang berusia di atas 55 tahun yang makan lebih dari 50 gram cabai setiap hari mengalami risiko penurunan kognitif, masalah memori, dan demensia hampir dua kali lipat.

Baca Juga: Update Covid-19 Global: Sebulan Gelombang Omicron, Kasus Positif di Korsel Ketiga Terbanyak di Asia

Data juga menemukan bahwa peserta yang lebih kurus lebih mungkin menderita kehilangan ingatan jika mereka sering konsumsi makanan pedas.

Capsaicin adalah komponen aktif dalam cabai yang mempercepat metabolisme, kehilangan lemak dan menghambat gangguan pembuluh darah.

Tapi, ini adalah studi longitudinal pertama yang menyelidiki hubungan antara asupan cabai dan fungsi kognitif.

Mereka yang banyak makan cabai memiliki pendapatan dan indeks massa tubuh (IMT) yang lebih rendah serta lebih aktif secara fisik dibandingkan dengan yang tidak mengkonsumsinya.

Para peneliti mengatakan orang dengan berat badan normal mungkin lebih sensitif terhadap asupan cabai daripada orang yang kelebihan berat badan, sehingga berdampak pada memori dan berat badan.

Bertentangan dengan hasil penelitian yang ada, penelitian lain menemukan bahwa makanan pedas dapat memiliki manfaat kesehatan yang cukup besar di bagian tubuh lainnya.

Para peneliti menganalisis data dari lebih dari 4.729 studi dari lima database kesehatan global terkemuka.

Temuan penelitian membandingkan dengan orang yang jarang atau tidak pernah makan cabai dengan mereka yang sering mengonsumsinya mengalami penurunan 23 persen dalam kematian terkait kanker dan pengurangan 25 persen pada kematian dini secara keseluruhan.

Ada sejumlah faktor risiko demensia yang tidak dapat Anda ubah, tetapi semakin banyak bukti yang menunjukkan cara Anda dapat memengaruhi risiko tersebut.

Salah satu faktor risiko yang dapat dimodifikasi adalah penyakit kardiovaskular (CVD), penyakit yang merusak jantung atau mempersulit darah untuk beredar ke seluruh tubuh.

"Kardiovaskular sangat meningkatkan risiko seseorang terkena demensia," kata Alzheimer's Society (AS).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI