Vaksin Covid-19 Tingkatkan Risiko Gangguan Pendengaran? Ini Temuan Penelitian dari AS

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 22 Maret 2022 | 15:33 WIB
Vaksin Covid-19 Tingkatkan Risiko Gangguan Pendengaran? Ini Temuan Penelitian dari AS
Ilustrasi gangguan pendengaran tinnitus. (freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi yang menemukan kaitan antara gangguan pendengaran tinnitus dengan pemberian vaksin Covid-19 diterbitkan di Amerika Serikat.

Dalam jurnal Annals of Medicine and Surgery, peneliti menemukan adanya peningkatan kasus gangguan pendengaran tinnitus alias kuping berdenging, sejak pertama kali vaksin Covid-19 diberikan pada masyarakat.

Hingga pertengahan bulan September 2021, ada 12.247 kasus tinnitus yang dilaporkan terjadi pada orang yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19 berdasarkan data CDC Amerika Serikat.

Melansir Medical Daily, laporan diambil dari orang-orang yang mendapatkan suntikan vaksin berbasis vektor (Janssen) dan mRNA (Pfizer dan Moderna). Diketahui tinnitus terjadi pada 20,7 persen orang dewasa usia 20-98 tahun, dan 16,5 persen pada populasi umum lainnya.

Ilustrasi vaksin covid-19 (Pexels)
Ilustrasi vaksin covid-19 (Pexels)

Beberapa faktor risiko yang disebut memengaruhi kemungkinan mengalami tinnitus antara lain:

  • jenis kelamin lelaki
  • infeksi telinga
  • kesulitan mendengar
  • stres
  • riwayat cedera kepala

Lalu, apa penyebab vaksin Covid-19 bisa meningkatkan risiko gangguan pendengaran tinnitus?

Para peneliti mengatakan ada kemungkinan antibodi yang dihasilkan oleh vaksin Covid-19 bersinggungan dengan protein tertentu di saluran telinga. Reaksi ini bisa memicu peradangan, di mana salah satu dampaknya adalah telinga berdenging.

Namun peneliti menegaskan bahwa masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk melihat apakah gangguan pendengaran ini benar-benar terjadi karena vaksinasi Covid-19.

Dugaan lainnya terkait peningkatan kasus tinnitus adalah karena infeksi virus Corona itu sendiri.

Baca Juga: Kabar Baik! Vaksin Sinopharm Mendapat Izin BPOM untuk Booster Heterolog

Dilansir dari Express UK, para peneliti di University of Manchester memperkirakan 7,6 persen orang yang terinfeksi SARS-CoV-2 mengalami tuli mendadak. Sedangkan 14,8 persen menderita tinnitus dan 7,2 persen menderita vertigo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI