Suara.com - Salah satu rumah sakit di Malaysia, Rumah Sakit Tunku Azizah mengklaim telah menorehkan sejarah baru karena telah berhasil memusahkan sepasang anak kembar siam yang lahir prematur.
Anak kembar itu lahir prematur pada minggu ke-33 (8 bulan satu minggu) di Rumah Sakit Raja Permaisuri Bainun, Ipoh. Lalu, mereka dirujuk langsung ke RS Tunku Azizah.
Dokter melakukan operasi pemisahan ketika usianya baru 17 hari, lapor World of Buzz.
Prosedur harus segera dilakukan karena bayi tersebut mengalami komplikasi, yakni sindrom transfusi kembar-ke-kembar ekstrauterin atau Twin to Twin Transfusion Syndrome (TTTS).
Baca Juga: Batal Operasi Pasar, Pemprov DKI Pastikan Stok Minyak Goreng dan Pangan Aman Saat Ramadan
Biasanya, operasi semacam ini dilakukan ketika bayi kembar berusia antara tiga hingga enam bulan.
"Operasi pada dua nayi laki-laki, dengan berat 2,7 kilogram, harus dilakukan lebih awal karena komplikasi sindrom transfusi kembar-ke-kembar ekstrauterin," tulis pihak rumah sakit di Facebook-nya.
Operasi berisiko tinggi ini dilakukan pada Sabtu (19/3/2022) oleh 12 ahli bedah, yang dipimpin oleh Datuk Dr. Zakaria Zahari. Sementara tim ahli anestesi dipimpin oleh Dr. Intan Zarina dan Dr Ruwaida.
Prosedur pemisahan berlangsung selama 10 jam tanpa adanya komplikasi besar. Si kembar juga masing-masing memiliki organ lengkap, kecuali hati dan usus, yang harus dokter bagi.
Kini, kondisi kedua bayi tersebut stabil meski masih membutuhkan alat bantu pernapasan.
Baca Juga: Imbas Larangan Kemendag, Pemprov DKI Batal Gelar Operasi Pasar 40 Ribu Liter Minyak Goreng
"Alhamdulillah sejauh ini anak kembarnya baik-baik saja. Kami harap mereka bisa 'dilepas' dalam waktu tiga hingga empat hari, tetapi pemantauan akan dilakukan setiap hari," kata Zakaria, dilansir The Star.
Zakaria menambahkan, setelah alat bantu pernapasan dilepas, si kembar masih perlu dirawat di unit perawatan intensif neonatal (NICU) sekitar sebulan, tergantung pada kemajuan pemulihan mereka, termasuk perkembangan berat badan.
"Kami perlu memantau kondisi di kembar karena kami khawatir ada masalah tertentu, seperti luka operasi atau tidak bisa bernapas. Operasi lain hanya dilakukan jika terjadi sesuatu di usus, seperti kebocoran, tetapi saat ini, 24 jam setelah operasi, tidak ada yang terjadi," jelas Zakaria setelah operasi.