Longgarkan Protokol Kesehatan, Prancis Malah Laporkan Kenaikan Kasus COVID-19

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 21 Maret 2022 | 20:07 WIB
Longgarkan Protokol Kesehatan, Prancis Malah Laporkan Kenaikan Kasus COVID-19
Turis dan penduduk lokal berjalan melewati pelabuhan tua setelah Prancis baru-baru ini melonggarkan tindakan pencegahan penyebaran COVID-19 di Ramatuelle, Saint-Tropez, Prancis, pada (10/7/2021). [CLEMENT MAHOUDEAU / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Prancis tengah menghadapi kenaikan kasus COVID-19 dalam sepekan terakhir, usai melonggarkan aturan pembatasan dan protokol kesehatan.

Hampir 90.000 kasus baru COVID-19 dilaporkan di Prancis selama tujuh hari terakhir atau meningkat 36 persen dari pekan lalu ketika sebagian besar aturan protokol kesehatan dihapus menjelang pemilu.

Kasus baru COVID-19 pada Minggu berjumlah 81.283 kasus, sehingga angka rata-rata harian selama sepekan menjadi 89.002 kasus, dibanding dengan rata-rata 60.000 lebih kasus baru pekan lalu.

Jumlah kasus per 100.000 orang juga mencapai level tertinggi sejak 18 Februari.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Di Indonesia Menurun, Dr. Reisa: Tapi Belum Masuk Endemi

Turis dan penduduk setempat bersepeda di sepanjang pelabuhan tua setelah Prancis baru-baru ini melonggarkan tindakan pencegahan penyebaran COVID-19 di Ramatuelle, Saint-Tropez, Prancis, pada (10/7/2021). [CLEMENT MAHOUDEAU / AFP]
Turis dan penduduk setempat bersepeda di sepanjang pelabuhan tua setelah Prancis baru-baru ini melonggarkan tindakan pencegahan penyebaran COVID-19 di Ramatuelle, Saint-Tropez, Prancis, pada (10/7/2021). [CLEMENT MAHOUDEAU / AFP]

Pemerintah Presiden Emmanuel Macron, yang akan kembali mencalonkan diri dalam pemilu tahun ini, memutuskan untuk menghapus sebagian besar pembatasan COVID-19 pada 14 Maret setelah melihat perkembangan yang positif.

Penghapusan itu membuat masyarakat Prancis tidak lagi diharuskan memakai masker di dalam ruangan, kecuali di transportasi umum, rumah sakit, dan fasilitas medis lainnya.

Pemerintah juga menghapus syarat sertifikat vaksinasi COVID-19 di sejumlah tempat seperti bar dan bioskop.

Jumlah pasien baru yang dirawat inap--yang dijadikan indikator utama oleh Menteri Kesehatan Olivier Veran--turun hanya 1,7 persen setiap pekannya. Angka itu merupakan penurunan paling lambat dan berpotensi membalikkan tren sebelumnya.

Peningkatan kasus baru yang signifikan, terutama terjadi di kawasan Alsace timur, salah satu zona paling menderita selama awal pandemi, di mana otoritas mencatat 1.000 lebih kasus baru per 100.000 orang.

Baca Juga: Update Covid-19 RI: Kasus Baru Tambah 4.699 Orang, 154 Meninggal, Positivity Rate Masuk Standar Aman WHO

Di Jerman, kasus baru COVID-19 juga meningkat dalam beberapa hari belakangan, sehingga mencapai rekor 220.000 kasus baru selama sepekan terakhir, menurut data yang dihimpun Institut Robert Koch (RKI).[ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI