Meski Tren Kasus Covid-19 Mengalami Penurunan, Kemenkes Sebut Vaksinasi Masih Perlu Dilakukan

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 21 Maret 2022 | 11:54 WIB
Meski Tren Kasus Covid-19 Mengalami Penurunan, Kemenkes Sebut Vaksinasi Masih Perlu Dilakukan
ilustrasi vaksinasi Covid-19. [Envato]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penurunan kasus Covid-19 yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir perlu disyukuri. Namun Kementerian Kesehatan meminta agar masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi lengkap dan booster untuk segera melakukannya. Kenapa?

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi, mengatakan vaksinasi merupakan elemen penting dalam pengendalian pandemi Covid-19.

“Meski kita tengah dalam tren penurunan kasus dan indikator penanganan COVID-19 yang semakin membaik, perlu bagi kita untuk mempertahankan tren ini secara konsisten agar pandemi segera kita lalui. Kami imbau masyarakat untuk segera vaksinasi, baik vaksinasi primer maupun booster, untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus seperti yang saat ini terjadi di beberapa negara lain, seperti Jerman, Perancis, Inggris, Kanada,” katanya dikutip dari siaran pers.

Diketahui bahwa lonjakan kasus di beberapa negara di Eropa disebabkan oleh distribusi sub-varian Omicron BA.2 yang kini menjadi varian mayoritas di beberapa negara.

Baca Juga: Penderita Covid-19 Berkurang 227 Orang, Dinkes Gunungkidul Sebut Kasus Cenderung Menurun

Ilustrasi Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Balita. (Elements Envato)
Ilustrasi Vaksinasi Covid-19. (Elements Envato)

Kendati sub-varian Omicron BA.2 sudah terdeteksi di Indonesia, lonjakan kasus di Indonesia karena sub-varian Omicron tersebut masih bisa dikendalikan hingga hari ini.

dr. Nadia mengingatkan masyarakat bahwa meskipun angka antibodi terhadap SARS-CoV-2 bagi responden cukup tinggi, namun bukan berarti masyarakat terbebas dari infeksi COVID-19. Antibodi yang tinggi berarti mampu mengurangi dampak gejala berat dan risiko kematian akibat terinfeksi COVID-19.

“Masyarakat harus sungguh-sungguh menyadari bahwa meskipun antibodi yang diproduksi tinggi setelah mendapatkan vaksinasi lengkap ditambah booster, kemungkinan untuk terinfeksi COVID-19 masih ada. Hanya saja risiko bergejala berat dan kematian akibat COVID-19 berkurang. Terutama bagi golongan lanjut usia dan yang memiliki komorbid sangat perlu mendapat perlindungan dari vaksinasi lengkap dan booster,” kata dr. Nadia.

Target vaksinasi perlu dikejar lebih jauh dan lebih cepat lagi. Ini akan mempercepat pembentukan kekebalan kelompok di populasi penduduk Indonesia, terutama untuk mencegah kembali lonjakan kasus. Hingga hari ini, vaksinasi dosis 1 telah diberikan kepada 194.654.514 (93,46 persen) penduduk.

Kemudian vaksinasi dosis 2 telah diberikan kepada 153.832.549 (73,86 persen) penduduk. Lalu vaksinasi dosis 3 juga telah diberikan kepada 16.242.588 (7,80 persen) penduduk.

Baca Juga: Tren Kasus Menurun, Satgas Covid-19 Laporkan 5.922 Orang Masih Terpapar Virus

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI