Orang Asia Lebih Rentan Mengalami Glukoma Sudut Tertutup, Ini Penyebabnya

Senin, 21 Maret 2022 | 10:48 WIB
Orang Asia Lebih Rentan Mengalami Glukoma Sudut Tertutup, Ini Penyebabnya
Foto oleh Josh Sorenson dari Pexels
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Glukoma termasuk penyakit mata yang bisa menyebabkan kebutaan. Penyakit itu terjadi akibat ada kerusakan pada sel saraf mata. Penyakit glukoma terbagi menjadi dua jenis, yakni sudut terbuka dan sudut tertutup.

Pada sudut bilik mata orang yang mengalami glukoma sudut terbuka berada dalam posisi normal, namun saluran keluarnya air tidak berfungsi sempurna.

Sementara pada glukoma sudut tertutup, iris tertekan menghadap kornea, akibatnya sudut bilik mata tertutup dan menghambat keluarnya air.

Ras mongoloid seperti kebanyakan orang Indonesia, apabila mengidap glukoma, lebih rentan mengalami sudut tertutup.

Baca Juga: Bisa Sebabkan Kebutaan, Dokter Ini Teliti Cara Deteksi Dini Glaukoma Untuk Cegah Keparahan

Dokter spesialis mata RS Cicendo Bandung dr. Elsa Gustianty, Sp.M(K)., mengatakan bahwa kondisi itu kemungkinan karena ras mongoloid memiliki lensa mata yang lebih kecil.

"Sebagian besar orang Indonesia atau ras mongoloid biasanya mengalami glukoma sudut tertutup. Sebetulnya tingkat kebutaannya yang paling berat sudut tertutup, khususnya untuk di wilayah Indonesia itu kebanyakan sudah kronis," kata dokter Elsa dalam siaran Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan, Senin (21/3/2022).

Glukoma sudut tertutup lebih menimbulkan gejala secara tiba-tiba. Bisa saja seseorang merasa baik-baik saja, tapi sehari setelahnya muncul gejala seperti mata merah, nyeri, dan lapak pandang memudar.

Dokter Elsa mengatakan, kondisi itu menjadi pertanda bahwa tekanan bila mata telah terlalu tinggi. "Apabila tekanan bola mata sangat tinggi, pasien bahkan bisa sampai mual dan muntah," ujarnya.

Sementara glukoma sudut terbuka tidak terlalu menunjukkan gejala. Hanya saja secara perlahan lapak pandang juga akan memudar. Tetapi tidak ditemukan mata merah maupun nyeri pada area sekitar mata.

Baca Juga: Mengenali 7 Tanda Kucing Sakit yang Harus Segera Dirawat Dokter Hewan

"Tapi sebetulnya keduanya sama berbahaya. Kalau ditemukan di tahap akhir, keduanya dapat mengakibatkan kebutaan," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI