Suara.com - Pembalap tim Repsol Honda, Marc Marquez gegar oatk setelah mengalami kecelakaan ketika menjalani menjalani sesi pemanasan balap Grand Prix of Indonesia di Sirkuit Pertamina Mandalika, Minggu (20/3/2022).
Marc Marquez mengalami highside hingga terpelanting dari motornya di Tikungan 7. Ia langsung dilarikan ke rumah sakit setempat di Lombok dan menjalani sejumlah tes serius.
Karena gegar otak, Marc Marquez tidak bisa tampil di MotoGP Mandalika 2022. Marquez akan bersiap untuk bisa sepenuhnya fit di MotoGP Argentina dalam waktu dua minggu ke depan.
Meskipun tidak jelas berapa lama waktu pemulihan yang diperlukan penderita gegar otak, seperti Marc Marquez.
Baca Juga: 5 Obat Tradisional di Manado Mengandung Bahan Kimia, Berbahaya Bagi Ginjal dan Jantung
Tapi dilansir dari Cleveland Clinic, atlet yang mengalami gegar otak dan terlalu cepat kembali ke kompetisi bisa berisiko mengalami gegar otak kedua.
Gegar otak berulang terjadi sebelum otak Anda pulih dari gegar otak pertama, yang biasanya disebut sebagai sindrom dampak kedua.
Sindrom dampak kedua akibat gegar otak berlanjut ini bisa mengakibatkan gejala yang bertahan lebih lama, pemulihan yang lebih lambat dan meningkatkan risiko masalah jangka panjang atau permanen.
Masalah jangka panjang termasuk kesulitan dengan konsentrasi dan memori, sakit kepala, dan menurunnya keterampilan fisik seperti menjaga keseimbangan.
Meskipun ini jarang terjadi, kembali ke kompetisi sebelum pulih total dapat mengakibatkan pendarahan otak atau bahkan kematian.
Baca Juga: 5 Makanan yang Mencegah Penyakit Jantung, Ada Kacang Hingga Bawang Putih
Karena, seorang atlet berisiko mengalami 3 sampai 5 kali lebih mungkin mengalami gegar otak lagi setelah pulih dari gegar otak pertama.
Risiko tertinggi adalah bagi mereka yang kembali ke kompetisi sebelum gejalanya benar-benar hilang. Tidak seorang pun harus kembali bermain aktif jika mereka masih mengalami gejala gegar otak.