Marc Marquez Alami Gegar Otak akibat Kecelakaan di Mandalika, Ketahui Risiko Komplikasinya!

Minggu, 20 Maret 2022 | 18:44 WIB
Marc Marquez Alami Gegar Otak akibat Kecelakaan di Mandalika, Ketahui Risiko Komplikasinya!
Pembalap Repsol Honda Team Marc Marquez memacu sepeda motornya saat sesi latihan bebas 2 MotoGP seri Pertamina Grand Prix of Indonesia 2022 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Jumat (18/3/2022). Ajang balapan MotoGP seri kedua 2022 tersebut berlangsung pada 18-20 Maret 2022. ANTARA FOTO/Andika Wahyu/hp. (ANTARA/ANDIKA WAHYU)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pembalap tim Repsol Honda, Marc Marquez mengalami gegar otak akibat kecelakaan ketika menjalani sesi pemanasan balap Grand Prix of Indonesia di Sirkuit Pertamina Mandalika, Lombok, NTB.

Saat kecelakaan, Marc Marquez mengalami highside hingga terpelanting dari motornya di Tikungan 7. Karena kondisinya, ia pun dipastikan tidak akan mengikuti balapan MotoGP Manadalika 2022.

Marc Marquez sempat dilarikan ke rumah sakit dan menjalani sejumlah tes serius. Setelah dinyatakan gegar otak, ia pun diterbangkan ke Barcelona untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Tapi tidak ada yang parah menyusul observasi beberapa jam ke depan, dokter sirkuit dan tim menyatakan Marquez tidak fit untuk balapan. Marquez akan kembali ke Barcelona untuk pemeriksaan lebih lanjut," kata Direktur Medis MotoGP Angel Charte di Mandalika, Minggu.

Baca Juga: Kasus Rawat Inap Anak Naik 5 Kali Lipat Selama Varian Omicron Dominan

Gegar otak termasuk cedera kepala ringan yang bisa menyebabkan risiko fatal mengancam jiwa. Tapi, semua gegar otak harus dianggap sebagai kondisi serius.

Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez alami kecelakaan saat menjalani sesi pemanasan MotoGP Mandalika 2022 di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Minggu (20/3/2022). [Tangkapan layar MotoGP/Dorna Sports]
Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez alami kecelakaan saat menjalani sesi pemanasan MotoGP Mandalika 2022 di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Minggu (20/3/2022). [Tangkapan layar MotoGP/Dorna Sports]

Karena dilansir dari Cleveland Clinic, gegar otak ringan bisa menempatkan Anda pada peningkatan risiko gegar otak lain.

Selain itu, jika Anda mengalami gegar otak lain sebelum gejala gegar otak Anda benar-benar hilang, Anda bisa berisiko lebih besar mengalami kerusakan permanen atau bahkan kematian.

Adapun komplikasi jangka panjang dari gegar otak yang harus diwaspadai, meliputi:

1. Sindrom pasca-gegar otak

Baca Juga: Dua Orang Israel Terinfeksi Varian Virus Corona Terbaru, Apa Itu?

Sindrom pasca-gegar otak adalah kondisi di mana Anda mengalami gejala gegar otak selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah mengalami gegar otak.

Gejala tersebut mungkin termasuk pusing, sakit kepala, memori dan masalah konsentrasi, perubahan suasana hati, depresi, kecemasan, lekas marah, perubahan kepribadian, insomnia dan kantuk yang berlebihan.

2. Kecemasan dan depresi

Risiko kecemasan dan depresi yang lebih tinggi (terutama jika terjadi beberapa gegar otak).

3. Cedera otak struktural

Orang yang pernah mengalami beberapa cedera kepala dalam hidup mereka memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan jangka panjang.

Ensefalopati traumatis kronis adalah salah satu contoh kondisi otak yang terkait dengan pukulan berulang di kepala.

4. Demensia

Demensia adalah penyakit yang mengakibatkan penurunan daya ingat dan cara berpikir. Gegar otak bisa menyebabkan komplikasi serius berupa gegar otak.

5. Masalah memori

Gegar otak juga bisa menyebabkan masalah dengan ingatan, memori, penamaan dan pencarian kata.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI