Marc Marquez Alami Kecelakaan Dalam Pemanasan MotoGP 2022, Seberapa Bahaya Gegar Otak Bagi Pebalap?

Minggu, 20 Maret 2022 | 15:05 WIB
Marc Marquez Alami Kecelakaan Dalam Pemanasan MotoGP 2022, Seberapa Bahaya Gegar Otak Bagi Pebalap?
Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez alami kecelakaan saat menjalani sesi pemanasan MotoGP Mandalika 2022 di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Minggu (20/3/2022). [Tangkapan layar MotoGP/Dorna Sports]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pebalap Repsol Honda Marc Marquez terpaksa absen dari balapan MotoGP Mandalika 2022 karena mengalami kecelakaan di sesi pemanasan pada Minggu (20/3/2022).

Marc Marquez dinyatakan tidak fit untuk mengikuti MotoGP Mandalika 2022 yang merupakan seri kedua dari MotoGP musim ini pasca mengalami kecelakaan hebat di tikungan tujuh saat pemanasan.

Akibat kecelakaan itu, Marquez harus dilarikan ke rumah sakit setempat untuk menjalani pemeriksaan setelah mengalami highside jelang berakhirnya sesi pemanasan.

Setelah itu, Marquez dilaporkan sudah kembali ke Sirkuit Mandalika. Tetapi rider dengan nomor 93 itu dipastikan tak bisa mengikuti balapan.

Dalam buku aturan MotoGP, pebalap yang dipastikan mengalami gegar otak selama waktu pelaksanaan, harus segera dikeluarkan dari kompetisi.

Mereka hanya diperbolehkan untuk kembali apabila dinyatakan lulus penilaian dan memberikan bukti dokumen kembalinya fungsi neuro-psikologis normal menggunakan metode yang sesuai dengan Pernyataan Konsensus Internasional saat ini tentang Gegar Otak dalam Olahraga.

Cidera otak traumatis, atau dikenal sebagai gegar otak ringan, terjadi akibat benturan keras. Risikonya dapat merusak jaringan dan merobek selaput di dalam otak.

Gejala dari orang yang mengalami gegar otak di antaranya kehilangan ingatan, pusing, kebingungan, mual, dan sensitif terhadap cahaya. Gejala itu bisa bertahan selama berjam-jam atau bahkan hitungan bulan.

Apabila gegar otak terjadi secara berulang, seperti yang dialami Marquez, kemungkinan gejala bisa lebih meningkat. 

Baca Juga: Sirkuit Diguyur Hujan Deras, Start MotoGP Mandalika Ditunda

Direktur medis Concussion Legacy Foundation Dokter Robert Cantu mengatakan bahwa konsekuensi gegar otak berulang pada pebalap bisa menyebabkan gejala menetap.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI