Penelitian Soal Long Covid-19 pada Anak Minim, Ahli Peringatkan Risikonya!

Minggu, 20 Maret 2022 | 14:35 WIB
Penelitian Soal Long Covid-19 pada Anak Minim, Ahli Peringatkan Risikonya!
Ilustrasi anak-anak. (Pexels/cottonbro)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejauh ini, banyak penelitian hanya menyoroti dampak Long Covid-19 pada orang dewasa. Sedangkan, dampaknya pada anak-anak kurang menjadi perhatian.

Padahal, cukup banyak anak-anak yang mengalami Long Cobid-19. Baru-baru ini, Deepti Gurdasani, seorang ahli Long Covid-19 mengemukakan pendapatnya mengenai krisis virus corona terbaru.

Menurut Deepti Gurdasani, anak-anak justru berisiko mengalami dampak buruk dari Long Covid-19 karena banyak yang belum vaksinasi.

Kini, Long Covid-19 pun menjadi salah satu kondisi paling berbahaya bagi anak-anak. Bahkan, angka kasus kematian akibat Covid-19 setiap tahunnya pun sudah melampaui kasus kematian dari semua penyakit lainnya, terutama pada anak-anak.

Baca Juga: Pertama Kalinya, Myanmar Konfirmasi Kasus Omicron Subvarian BA.2

"Saya menyarankan untuk memberi sedikit perhatian kepada anak-anak yang sedang mengembangkan penyakit kronis. Saya tidak bisa menjelaskan penyakit lain memiliki tingkat dampak yang sama atau tidak," kata Deepti Gurdasani dikutip dari Express.

Ilustrasi virus corona Long Covid-19 (Pixabay/educadormarcossv)
Ilustrasi virus corona Long Covid-19 (Pixabay/educadormarcossv)

Dokter Gurdasati tidak merasa lelah dengan dampak Long Covid-19 pada anak-anak. Tapi, perlu disadari bahwa Long Covid-19 berbeda dengan penyakit kronis lainnya yang perlu dipelajari dampaknya pada semua kelompok usia.

"Masalahnya adalah virus corona bisa menyebabkan kerusakan yang sangat spesifik pada organ tubuh secara berbeda. Kurangnya penelitian dan pelatihan untuk dokter, meningkatkan risiko banyak pasien tidak mendapatkan perawatan semestinya," jelasnya.

Menurut Gurdasari, kesulitan yang mungkin akan dihadapi oleh pada ahli adalah tidak tahu cara mengobati kondisi tersebut dan cara mendiagnosisnya.

Apalagi kurangnya penelitian mengenai hal ini pada anak-anak membuat banyak pasien yang tidak mendapatkan perawatan atau tidak tahu mengalami Long Covid-19.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Inggris Naik, Pakar Bocorkan Gejala Omicron yang Paling Banyak Dialami Penderita

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI