Suara.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkap pemilik antibodi Covid-19 paling tinggi dimiliki pada orang yang terinfeksi virus SARS CoV 2 dan sudah divaksinasi lengkap dua dosis.
Hal ini sebagaimana laporan hasil survei serologi Covid-19 di Indonesia pada November hingga Desember 2021, yang dilakukan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri bekerja sama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM-UI).
Dalam laporan itu disebutkan bahwa orang yang sudah divaksinasi dua dosis dan sudah terinfeksi Covid-19, memiliki tingkat antibodi SARS CoV 2 sebesar 99,7 persen.
Meski menghasilkan antibodi tinggi, Menkes Budi juga menyoroti urutan antara vaksinasi lengkap dan terinfeksi Covid-19 sangatlah penting.
"Imunitas paling tinggi itu terjadi kombinasi infeksi ditambah vaksinasi, jadi suka atau tidak suka urutannya penting. Ini karena mending vaksinasi duluan baru tertular," ujar Menkes Budi saat konferensi pers, Jumat (18/3/2022).
Ia menambahkan, urutan divaksinasi lebih dulu sebelum tertular tidak akan membebani sistem kesehatan Indonesia, karena tidak perlu dirawat.
Ini karena jika sudah divaksinasi lalu terinfeksi Covid-19, tidak akan mengalami gejala berat atau bahkan tidak akan menyebabkan meninggal dunia.
"Inilah kenapa kita lihat kemarin waktu di Januari kasusnya tinggi 86,6 persen, tapi tetap kasusnya lebih tinggi, tapi hospitalitynya 1/5 atau 1/4 delta, dan kematiannya hanya 1/10," jelas Menkes Budi.
Sehingga ia menyimpulkan melalui laporan ini, sudah tidak ada alasan lagi masyarakat tidak mau divaksinasi, karena terbukti menurunkan risiko dirawat dan kematian karena Covid-19.
"Jadi pesannya tolong vaksinasi secepatnya, itu akan berikan proteksi agar kita nggak dirawat dan wafat, lalu kalau kena tidak parah," tutup Menkes Budi.