Suara.com - Bagi lelaki yang suka mengonsumsi daging, sebaiknya sekarang mulai waspada dan kurangi asupan tersebut. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa lelaki yang gemar makan daging berisiko tinggi mengalami ketidaksuburan atau kemandulan.
Penelitian yang dilakukan di University of Worcester, menemukan diet tinggi protein menurunkan testosteron lelaki hingga 37 persen. Untuk rata-rata lelaki, ini akan menyebabkan testosteron rendah secara medis (hipogonadisme), kata para ahli.
Dilansr dari NY Post, peneliti utama Joe Whittaker, seorang ahli gizi, tingkat testosteron yang rendah menyebabkan jumlah sperma yang rendah, yang merupakan penentu utama kesuburan lelaki.
"Dalam penelitian kami, diet tinggi protein menyebabkan testosteron rendah, jadi sangat mungkin mereka juga menyebabkan jumlah sperma rendah, yang akan mengurangi kesuburan lelaki."

Testosteron rendah juga terkait dengan penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes, dan Alzheimer. Makalah, yang diterbitkan dalam jurnal akademik Nutrition and Health, menggambarkan efeknya sebagai "keracunan protein," yaitu ketika pemecahan protein menjadi amonia menjadi racun.
Ini menunjukkan bahwa tubuh mungkin terlalu sibuk memperbaiki keracunan protein sehingga menekan produksi testosteron.
Mr Whittaker berkata: "Ini akan memakan waktu satu sampai dua minggu untuk melihat tanda-tanda pertama keracunan protein seperti mual, diare, dan testosteron rendah (termasuk gejala terkait misalnya gairah seks rendah)."
Untuk penelitian tersebut, Mr. Whittaker dan rekan mengumpulkan hasil dari 27 penelitian, yang melibatkan 309 lelaki.
Ditemukan bahwa diet protein tinggi, yang cenderung rendah karbohidrat sebagai kompromi, secara konsisten mempengaruhi testosteron dan meningkatkan kortisol.
Baca Juga: Tempe dan Tahu Tidak Baik untuk Hormon Pria? Begini Penjelasan dari Pakar
Diet tinggi protein adalah diet yang 35 persen kalorinya berasal dari protein, seperti daging, ikan, telur, susu, kacang-kacangan, dan kacang-kacangan.