Suara.com - Seorang dokter gigi asal Wisconsin, Amerika Serikat, baru-baru ini dinyatakan bersalah karena secara sengaja merusak gigi pasiennya demi bisnis.
Dokter gigi bernama Scott Chamolli (61) diduga menghasilkan jutaan dollar dengan sengaja mengebor atau mematahkan gigi pasiennya lalu membebankan biaya ektra untuk memperbaikinya.
Selain itu, Chamolli juga memaksa pasien untuk menjalani prosedur yang tidak perlu demi menambah keuntungannya.
Meski banyak pasien yang merasa kondisinya baik-baik saja, tetapi mereka tetap memercayai karena Chamolli berstatus sebagai tenaga medis profesional, lapor Oddity Central.
Baca Juga: Dokter Top AS Anthony Fauci Ungkap 3 Faktor Utama Kasus Covid-19 di Eropa Melonjak Lagi
Skema Scott Chamolli baru terungkap pada 2019, ketika ia memutuskan untuk menjual usaha praktiknya. Calon pemilik baru memeriksa arsipnya dan memperhatikan jumlah prosedur yang luar biasa banyak telah dilakukan sang dokter dalam waktu tiga tahun.
Menurut salah satu eksekutif perusahaan asuransi, tingkat prosedur crown yang dilakukan Chamolli bisa 32 per 100 pasien.
Prosedur crown gigi atau dental crown adalah pemasangan gigi palsu di atas gigi yang rusak atau patah.
Mantan asisten Chamolli, Baily Bayer, bersaksi bahwa kantor sang dokter berubah dari ramai menjadi sangat ramai dan diminta untuk mempromosikan layanan demi meningkatkan keuntungan.
Bayer juga merasa aneh ketika sang dokter akan melakukan rontgen setelah melakukan beberapa pengeboran pada gigi pasien.
Chamolli juga sengaja menggunakan foto gigi rusak untuk ditunjukkan ke perusahaan asuransi dan membernarkan adanya prosedur crown gigi.
Prosedur tersebut hanya ditanggung sebagian oleh pihak asuransi, sehingga pasien tetap harus membayar setengahnya.
Scott Charmoli menghadapi hukuman hingga 20 tahun penjara, tetapi kemungkinan akan mendapat keringanan. Hukumannya dijadwalkan pada 17 Juni.