Suara.com - Donor darah merupakan kegiatan yang tidak hanya bermanfaat untuk orang lain, tapi juga diri sendiri.
Untuk mempermudah masyarakat awam donor darah, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mendorong Palang Merah Indonesia (PMI) membuat aplikasi.
Hal ini ditujukan sebagai upaya penguatan inovasi dan digitalisasi untuk melancarkan proses donor darah sehingga ketersediaan stok darah di PMI semakin melimpah.
“Kita datang tinggal scan, seperti aplikasi PeduliLindungi, dan kita bisa memangkas waktu kurang lebih 20 menit,” ujarnya.
Baca Juga: Kemnaker Serahkan Tersangka Penempatan PMI Nonprosedural ke Kejari Cilacap
Ia mengaku bahwa dirinya telah melakukan donor darah sejak tujuh tahun yang lalu dan memiliki banyak kartu donor.
Karena memiliki banyak kartu donor yang dianggap sudah jadul, Sandiaga menugaskan tim di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) membantu proses digitalisasi kegiatan donor darah guna memangkas waktu proses pendaftaran agar masyarakat semakin antusias mendonorkan darah.
Dalam kesempatan tersebut, Menparekaf menyampaikan donor darah bisa dilakukan minimal dua bulan 10 hari berdasarkan riset terbaru. Fakta tersebut dinilai dapat membantu mempercepat pengumpulan keterisian kantong darah di PMI.
Kata Sandiaga, Kemenparekraf sudah mulai rutin mengadakan kegiatan donor darah. Pada kesempatan tersebut, ditargetkan 175 kantong darah terdonor.
“Target itu akan bertambah setiap bulannya untuk mencukupi ketersediaan darah di PMI,” ungkap dia dalam keterangannya.
Baca Juga: Sempat Viral, Bocah Rote Peniru Komentator Unjuk Gigi di Depan Pembalap MotoGP Mandalika
Kegiatan 'Geber Parekraf Donor Darah' ini merupakan hasil kolaborasi antara Kemenparekraf, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta, dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). [ANTARA]