Kabar Baik! Ketua Satgas Covid-19 IDI: Paling Tidak 3 Bulan dari Sekarang Kita Endemi

Kamis, 17 Maret 2022 | 12:45 WIB
Kabar Baik! Ketua Satgas Covid-19 IDI: Paling Tidak 3 Bulan dari Sekarang Kita Endemi
Ilustrasi pasien Covid-19 yang sedang dirawat. [Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) prof. Dr. dr. Zubairi Djurban, Sp.PD., mengatakan bahwa wabah virus corona di Indonesia berpeluang menjadi endemi tahun ini. 

Perhitungan prof. Zubairi, paling tidak dalam tiga bulan ke depan pandemi Covid-19 di Indonesia bisa menjadi endemi.

"Memang sebentar lagi (maduk masa endemi), sabar sedikit. Mungkin pas bulan puasa kita harapkan atau paling tidak 3 bulan dari sekarang. Jadi kita benar-benar berharap sebulan dari sekarang kita mulai masuk endemi," kata prof Zubairi ditemui di kantor pusat PB IDI, Jakarta, Kamis (17/3/2022).

Meski pemerintah pusat telah menyampaikan bahwa puncak gelombang omicron telah lewat, Prof. Zubairi menekankan bahwa kondisi Indonesia saat ini belum sampai menjadi endemi. Untuk mencapai situasi tersebut perlu memenuhi tiga syarat.

Baca Juga: Lombok Tengah Kembali Lakukan PTM Secara Penuh

Ilustrasi virus corona. [Antara]
Ilustrasi virus corona. [Antara]

"Kita dalam perjalanan ke sana. Karena syaratnya pertama, harus turun drastis. Kita baru turun sedikit, hampir drastis. Kedua, omicron kita memang benar sudah sebagian besar kasus. Kemudian ketiga adalah vaksinasi. Memang benar bahwa vaksinasi sudah 70 persen dosis kedua, namun itu bukan untuk usia lanjut. Yang usia lanjut belum mencapai 70 persen," ujarnya. 

Menurut prof Zubairi, setidaknya jumlah kasus harian Covid-19 di Indonesia bisa setara seperti saat periode Desember 2021. Di mana ketika itu jumlah kasus positif bisa di bawah 300 per hari dengan sedikit penambahan angka kematian.

"Kalau waktu itu kita terapkan, kita yakin pasti sudah endemi. Namun tiba-tiba muncul mutasi baru omicron," ujarnya.

Dokter spesialis penyakit dalam itu menegaskan, walaupun nantinya status endemi benar-benar diterapkan di Indonesia, kebiasaan memakai masker harus tetap dilakukan.

"Tolong berusaha jangan lepas masker, tidak perlu tes antigen ketika di area umum tapi mengenai masker mohon itu. Lebih baik hati-hati daripada nanti tertular. Walaupun sudah vaksinasi 3 kali tetap tertular itu tidak nyaman," pungkasnya.

Baca Juga: Tinggalkan Fase Pandemi, Batam Bersiap Beralih ke Fase Endemi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI