Suara.com - Seringkali kondisi darurat datang tak mengenal waktu. Dalam situasi gawat darurat tersebut banyak orang panik untuk bisa menyelamatkan korban.
Terbatasnya waktu untuk menyelamatkan korban gawat darurat menyebabkan perlunya penanganan yang cepat, tepat, dan cermat sesuai standar.
Untuk perlu tetap tenak dan mengetahui metode DRS untuk pertolongan pertama pada korban kecelakaan lalu lintas yang disampaikan oleh dr. Masni Meria Silalahi selaku Head of Emergency di Siloam Hospitals Jambi.
Danger: Pastikan Lingkungan Sekitar Jauh dari Bahaya
Baca Juga: Zahri Sopir Truk Tewas di Tol Tangerang-Merak, Tertabrak Saat Ganti Ban di Pinggir Jalan
Pada saat terjadi kecelakaan dan kita hendak menolong, pastikan lingkungan sekitar dalam kondisi yang aman. Jika kecelakaan terjadi di tengah jalan raya, tindakan sementara yang dapat dilakukan adalah dengan mengalihkan arus lalu lintas. Akan lebih baik lagi jika ada pihak berwajib yang mengatur lalu lintas agar korban kecelakaan tetap terjaga di posisinya.
“Pertolongan pertama tidak bisa dilakukan selama kita sendiri berisiko menjadi korban kecelakaan susulan. Jika ingin menolong, pastikan dulu lingkungan aman dan jauh dari bahaya.” Ucap dr. Masni dalam sesi edukasi pertolongan pertama korban kecelakaan via Zoom.
Response: Cek Respon Korban Kecelakaan
Cara paling mudah untuk mengetahui kondisi korban adalah dengan menepuk bahu dan menanyakan namanya. Jika korban masih bisa menjawab, berarti korban berada dalam kondisi yang sadar. Namun, apabila tidak ada jawaban dari korban, maka perlu tindakan lebih lanjut dari pihak medis untuk membantu menyadarkan korban.
Selama menangani korban kecelakaan gawat darurat, dr. Masni umumnya sering menemui kasus trauma di leher. Kasus tersebut sangat krusial dan berisiko menimbulkan cedera susulan apabila ditangani dengan cara yang salah. Secara lebih serius, dr. Masni mengungkapkan bahwa trauma di leher juga dapat mengakibatkan kelumpuhan.
Baca Juga: Truk Tronton Terguling di Jalan Bayeh-Simpang Malimping, Akibat Hindari Jalan Rusak
“Untuk penanganan pada leher, biasanya membutuhkan dua orang. Satu orang memegang sisi kepala belakang dengan lurus, satu orang lainnya menstabilkan posisi kepala bagian depan. Pastikan leher tampak lurus. Itu saja tugasnya, kemudian tunggu hingga petugas medis datang.”
Send for Help: Segera Hubungi Pihak Medis
Tindakan menyelamatkan korban kecelakaan gawat darurat harus dilakukan secara cepat. Hal yang sangat penting bagi penolong adalah dapat mengirimkan bantuan secepat mungkin. Maka dari itu, segera hubungi ambulans rumah sakit terdekat supaya korban mendapatkan penanganan yang tepat sesuai standar. Penolong dapat juga menelepon melalui 1-500-911 untuk mendapatkan ambulans dari Siloam Hospitals terdekat.
Sembari menunggu pihak medis, pastikan korban tidak sendirian. Lindungi korban dari terik matahari dan air hujan. Selain itu, ada beberapa tindakan yang dapat mengurangi cedera lebih parah pada korban. Pertama, sebisa mungkin biarkan korban tetap berada di posisinya dengan penjagaan dari orang sekitar.
Memindahkan korban ke tempat lain dapat meningkatkan cedera yang lebih parah. Kedua, jika korban sedang memakai helm, lebih baik tidak dilepaskan, biarkan pihak medis yang menangani hal tersebut. Ketiga, hindari memberi makan dan minum untuk mengurangi risiko tersedak dan cedera lainnya.