3. Jantung dan otak berdetak
Hormon stres yang terus dipompa oleh tubuh dapat merusak sistem pembuluh darah dan memengaruhi jantung serta otak. Dalam meta-analisis dari 600.000 pekerja di dunia barat, mereka yang bekerja 55 jam atau lebih dalam seminggu, 23 persen di antaranya lebih mungkin mengembangkan penyakit jantung koroner.
Solusinya, perbanyak bergerak atau latihan aerobik untuk meningkatkan detak jantung sekaligus mengendalikan tingkat stres. Olahraga meningkatkan hormon endorfin dan dapat mengurangi kadar kortisol.
4. Sistem kekebalan terganggu
Terkena kortisol secara konsisten dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Kondisi itu tentu dapat menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi umum, termasuk Covid-19.
5. Sistem pencernaan Anda beraksi
Jangan melewatkan sarapan dan jangan bekerja sampai jam makan siang berlalu. Melewatkan waktu makan dapat memperburuk kondisi gastrointestinal dan menyebabkan mual, kembung, juga sensasi jantung terbakar. Penting untuk memberi diri waktu dan tempat makan yang dijadwalkan sehingga tubuh dapat fokus untuk beristirahat dan mengisi ulang tenaga.
6. Otot-otot menegang
Membungkuk di atas keyboard bukan hal baik untuk otot dan persendian. Stres kronis akibat terlalu banyak bekerja menyebabkan otot tetap kencang dan tegang. Akibatnya bisa menimbulkan rasa nyeri di bahu, leher, dan punggung.
Baca Juga: Biar Makin Produktif, Ini 4 Tips Ampuh Lawan Rasa Malas ketika WFH
Untuk mengantisipasi hal tersebut, bisa melakukan peregangan atau bangun dari tempat duduk secara berkala dan berjalan ke area lain agar tubuh bergerak.