Jadwal imunisasi bisa dilihat dari berbagai sumber, bisa juga dilihat di buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
Agar imunisasi tidak terlewat, orang tua bisa menggunakan kalender pengingat dengan alarm atau cara lainnya untuk memastikan anak mendapatkan imunisasi sesuai jadwal.
Apabila terjadi keterlambatan, tidak perlu panik. Silakan hubungi Puskesmas, Posyandu, atau klinik terdekat dan segera buat janji temu untuk jadwal imunisasi susulan.
Adapun berikut ini daftar lengkap jadwal imunisasi dasar rutin di Indonesia, sesuai usia anak:
- Anak usia kurang dari 24 jam, imunisasi hepatitis B0 atau HB0.
- Anak usia 1 bulan, imunisasi BCG, OPV1.
- Anak usia 2 bulan, imunisasi DPT-HB-Hib1-OPV2 dan PCV 1.
- Anak usia 3 bulan, imunisasi DPT-HB-Hib2-OPV3 dan PCV 2.
- Anak usia 4 bulan DPT-HB-Hib3-OPV4 dan PCV 1, dan IPV.
- Anak usia 9 bulan, imunisasi campak rubela.
- Anak usia 12 bulan, imunisasi PCV 3.
- Anak usia 18 bulan, imunisasi campak rubela, DPT-HB-Hib 4.
- Anak kelas 1 SD, imunisasi campak rubela dan DT (difteri).
- Anak kelas 2 SD, imunisasi campak rubela dan DT (difteri).
- Anak kelas 5 SD, imunisasi campak rubela dan DT (difteri).
3. Ambil Inisiatif dan Beri Dukungan
Diskusi terkait imunisasi bisa sangat rumit sulit dan tidak menghasilkan keputusan yang tegas. Sehingga gunakan berbagai cara untuk tunjukkan dukungan pada pada masa-masa penting ini.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kata-kata yang memotivasi dapat membantu menghilangkan keraguan yang mungkin dirasakan pasangan.
Sebagai ayah yang bertanggung jawab, harus bisa memainkan peran penting untuk memastikan anak mendapatkan status imunisasi lengkap.
4. Usahakan Ikut Hadir saat Layanan Imunisasi
Baca Juga: Penting Banget! Alasan Bayi Masih Merah Harus Disuntik Imunisasi Pertama
Jangan biarkan ibu selalu datang seorang diri untuk menemani anak diimunisasi. Apalagi proses imunisasi bisa memicu stres pada anak dan ibunya.