Pertemuan COVAX, Indonesia Kembali Tegaskan Pentingnya Kesetaraan Akses Vaksinasi Global

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 16 Maret 2022 | 22:41 WIB
Pertemuan COVAX, Indonesia Kembali Tegaskan Pentingnya Kesetaraan Akses Vaksinasi Global
ilustrasi vaksin Covid-19. (Foto oleh Nataliya Vaitkevich dari Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerataan akses vaksinasi di seluruh dunia merupakan cara tercepat untuk mengakhiri pandemi Covid-19 yang sudah berjalan selama lebih dari dua tahun.

Terkait hal ini, pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menekankan kembali pentingnya upaya untuk mendorong kesetaraan vaksinasi global. Pernyataan ini disampaikannya saat memimpin pertemuan COVAX Advance Market Commitment Engagement Group (AMC EG) ke-8, Selasa (15/3) lalu.

Dia mengatakan angka kasus dan kematian mingguan akibat COVID-19 terus menurun di sebagian besar kawasan di dunia.

"Kita harus menggunakan momentum ini untuk memperkuat upaya mengakhiri pandemi," kata Retno dalam keterangan tertulis.

Baca Juga: Pelaku Pemberi Sertifikat Vaksin Covid-19 Tanpa Disuntik di Mempawah Bisa Terancam Kurungan 6 Tahun Penjara

Mandat Retno sebagai Co-Chair COVAX AMC EG diperpanjang hingga akhir 2022. Dia memimpin pertemuan itu bersama menteri pembangunan internasional Kanada dan menteri kesehatan Ethiopia.

Dia juga menegaskan dalam pertemuan itu bahwa prioritas utama saat ini adalah mengupayakan agar seluruh negara dapat mencapai target vaksinasi yang telah ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Tingkat vaksinasi di sejumlah negara belum mencapai 10 persen, padahal hanya 3,5 bulan lagi menuju pertengahan 2022, katanya.

Oleh karena itu, kata dia, upaya penyetaraan akses terhadap vaksin harus dilipatgandakan.

Retno juga menyampaikan pentingnya bantuan terkait kapasitas pelaksanaan vaksinasi karena masih banyak negara yang memerlukannya.

Baca Juga: Di Mempawah, Warga Kuala Secapah Bisa Punya Sertifikat Vaksin Tanpa Disuntik, Cukup Coblos Oknum Calon Anggota BPD

Dalam pertemuan tersebut, perwakilan WHO menjelaskan bahwa varian Omicron saat ini mendominasi persebaran kasus COVID-19 di dunia dengan persentase 99,7 persen dari 427.152 spesimen yang diperiksa.

Menurut WHO, dampak klinis dari varian Omicron terpantau lebih ringan dari varian Delta dan vaksin-vaksin yang tersedia telah terbukti efektif terhadap varian Omicron.

Meski demikian, WHO mengimbau seluruh negara untuk tetap waspada karena angka kematian saat ini sama dengan angka saat gelombang Delta.

Hasil penelitian terkait efektivitas vaksin juga menunjukkan bahwa suntikan vaksin dosis penguat (booster) memiliki efektivitas 80-90 persen untuk mencegah pasien bergejala berat dan rawat inap, kata perwakilan WHO itu.

COVAX AMC merupakan mekanisme global yang bertujuan menyalurkan vaksin secara gratis kepada 92 negara berpendapatan menengah ke bawah dan berpendapatan rendah.

Saat ini, 49 persen populasi negara-negara yang tergabung dalam COVAX AMC telah mendapat setidaknya satu dosis vaksin, sementara 39 persen populasi telah divaksinasi lengkap.

Hingga 11 Maret 2021, Indonesia telah menerima 34.631.500 dosis vaksin COVID-19 dari mekanisme COVAX AMC. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI