'Desa Satu Ginjal' di Afganistan Bikin Prihatin, Sebagian Besar Penduduknya Jual Organ Dalam Demi Penuhi Kebutuhan

Rabu, 16 Maret 2022 | 15:27 WIB
'Desa Satu Ginjal' di Afganistan Bikin Prihatin, Sebagian Besar Penduduknya Jual Organ Dalam Demi Penuhi Kebutuhan
Ilustrasi operasi. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah desa di Afganistan dekat kota Herat, Shenshayba Bazaar, dijuluki sebagai 'desa satu ginjal' karena sebagian besar penduduknya telah menjual salah satu ginjal mereka.

Selama ini, Afganistan memang tidak begitu baik dalam , hal ekonomi, pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban tahun lalu juga membuat kondisinya makin parah.

Dalam beberapa kasus, keadaan menjadi sangat buruk hingga orang-orang memutuskan untuk menjual salah satu ginjal mereka untuk membayar utang dan memuhi kebutuhan sehari-hari.

Orang-orang menjual salah satu ginjal mereka di pasar gelap, lapor Oddity Central.

Baca Juga: Fokus Perang Ukraina, Barat Tak Lagi Mengurusi Krisis Afganistan

"Saya tidak mau, saya tidak punya pilihan. Saya melakukannya demi anak-anak. Saya menyesal sekarang, saya tidak bisa lagi bekerja, saya kesakitan dan saya tidak bisa mengangkat benda berat," ujar salah seorang penduduk Nooruddin (32).

Desa satu ginjal (Facebook/CTGN)
Desa satu ginjal (Facebook/CTGN)

Menjual dan membeli organ tubuh manusia merupakan hal ilegal di sebagian besar negara di dunia. Namun, hal itu tidak diatur di Afagnistan dan selama ada persetujuan tertulis oleh pendonor, dokter aman.

Apa yang terjadi setelahnya, ke mana organ dijual, dokter tidak tahu dan mereka tidak menyelidiki masalah tersebut karena merasa bukan tugasnya.

Meski tidak diketahui berapa ginjal yang telah terjual, catatan menunjukkan adanya ratusan operasi pengangkatan ginjal di Provinsi Herat dalam beberapa tahun terakhir.

Ketika masalah ekonomi memburuk, jumlah permintaan prosedur semakin meningkat.

Baca Juga: AMPB Usul Pengungsi Afganistan di Hotel Kolekta Dipindahkan ke Camp Vietnam

Desa satu ginjal (Facebook/CTGN)
Desa satu ginjal (Facebook/CTGN)

"Saya menjual ginjal saya seharga Rp 41,5 juta. Saya harus melakukannya. Suami saya tidak bekerja, kami punya utang," imbuh seorang wanita yang tidak disebutkan identitasnya.

Apabila ia tidak menjual ginjalnya, terpaksa ia harus menjual anak perempuannya yang masih berusia satu tahun.

Sebenarnya, ini tidak hanya terjadi di Afganistan. Beberapa tahun lalu, viral banyak penduduk sebuah desa di Nepal, Hokse, menjual salah satu ginjal mereka demi memenuhi kebutuhan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI