Suara.com - Dalam beberapa hari terakhir kasus Covid-19 di Indonesia terus mengalami tren penurunan dari minggu lalu. Kementerian Kesehatan mencatat bahwa kasus Covid-19 baru dalam seminggu terakhir hingga Senin (14/3/2022), kemarin juga menunjukkan penurunan sebesar 32 persen, sekaligus lebih rendah dari Januari 2022 lalu.
Tapi kasus hari Senin sedikit naik menjadi 14.408 (15/3202) setelah sebelumnya sempat berada di poin cukup rendah di angka 9.629 (14/3). Perbaikan lainnya dari penanganan Covid-19 adalah penurunan jumlah kematian sebesar 5 persen dibandingkan minggu sebelumnya. Positivity rate mingguan hingga Senin (14/32022) kemarin tercatat 13,98 persen, turun dari angka sebelumnya yang sempat tercatat di 14,25 persen.
Meski sejumlah indikator menunjukkan kondisi perbaikan, kenapa Kementerian Kesehatan belum juga cabut status pandemi dan menetapkan endemi Covid-19?
“Meskipun indikator penanganan Covid-19 saat ini menunjukkan perbaikan, namun kita tetap harus terus waspada karena kita masih dalam status pandemi. Sangat penting bagi kita untuk tetap menjalankan protokol kesehatan dan mengikuti program vaksinasi untuk terus menekan laju penyebaran virus,” ujar dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid., Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Korea Selatan Laporkan 400 Ribu Kasus, Jadi Rekor Selama Pandemi
dr. Nadia menambahkan bahwa Indonesia belum dapat mengumumkan status endemi karena sejumlah indikator yang belum memenuhi kriteria. “Perlu diketahui bahwa untuk mencapai status endemi Covid-19 diperlukan beberapa indikator, seperti positivity rate di bawah 5 persen, angka keterisian rumah sakit (bed occupancy ratio/BOR) di bawah 5 persen, laju transmisi (Rt) di bawah angka 1, dan vaksinasi 2 dosis lebih dari 70 persen dari total populasi. Semua indikator ini harus dipenuhi secara konsisten selama enam bulan,” ujar dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid., Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes.