Berisiko Kanker dan Kemandulan, Industri Air Minum Diminta Terbuka Terkait Aturan Label BPA BPOM

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Rabu, 16 Maret 2022 | 10:35 WIB
Berisiko Kanker dan Kemandulan, Industri Air Minum Diminta Terbuka Terkait Aturan Label BPA BPOM
Air minum isu ulang / air galon. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - "Sebagai perusahaan air kemasan terbesar, Danone-Aqua semestinya bersuara langsung dan tak lagi berlindung di balik Asosiasi Pengusaha Air Minum Dalam Kemasan (Aspadin)," katanya dalam keterangannya Rabu, (16/3/2022). 

Menurut Yusra, kencangnya penentangan Aspadin atas rancangan peraturan pelabelan risiko BPA—kini dalam proses akhir pengesahan di Sekretariat Kabinet— malah memunculkan kesan industri AMDK tak mau tunduk pada pemerintah dan bahkan ingin  menjegal inisiatif BPOM.  

"Aneka pernyataan Aspadin sejauh ini sangat frontal dan mengesankan inisiatif BPOM terkait pelabelan risiko BPA sebagai "vonis mati" bagi industri AMDK, meski faktanya jauh dari itu," katanya.

Sekaitan itu, Yusra mendesak Danone-Aqua terbuka ke publik ihwal langkah perusahaan memasarkan galon berbahan Polyethylene Terephthalate (PET), plastik lunak yang bebas BPA, di sejumlah daerah di Indonesia.  

Baca Juga: William Hurt Meninggal Dunia karena Kanker Prostat, Kenali Gejala Penyakit yang Menyerang Pria Ini

"Bila benar, langkah ini sifatnya mengakomodir keinginan BPOM dan sangat positif untuk publik, namun sayangnya tak disertai dengan keterbukaan yang semestinya." ujar Yusra, merujuk kabar peredaran air minum galon berbahan PET, kerap juga disingkat PETE, di Bali dan Manado.

Air minum isu ulang / air galon. (Shutterstock)
Air minum isu ulang / air galon. (Shutterstock)

Sebelumnya, Ketua Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia, Saut Marpaung, menyebut Danone-Aqua telah memasarkan air minum galon berbahan plastik lunak PET di sejumlah daerah.  

"Aqua sudah memakai galon berjenis PET di Bali dan di Manado, sebelumnya hanya pakai satu jenis saja, polikarbonat, yang mengandung aditif BPA," kata Saut via Twitter pada 12 Maret.

Saut bilang, bahan campuran BPA menjadikan galon plastik keras polikbonat lebih kuat dan tahan lama dibandingkan galon yang menggunakan plastik lunak PET.

Dalam tweet lanjutan, Saut memperlihatkan foto dan sebuah rekaman video pendek yang dia gambarkan sebagai "limbah kemasan galon merek AQUA jenis PET di sebuah pengepul sampah di Kecamatan Purwosari, Pasuruan, Jawa Timur".  

Baca Juga: Sama-Sama Bergejala Pendarahan Dubur, Kenali Beda Wasir dan Kanker Usus Besar

Limbah Aqua sekitar 50 ton itu sedang ditawarkan untuk dijual sebagai material daur ulang, katanya.

"Sama seperti galon PC bahannya tebal, bedanya, galon baru ini jenis PET bebas BPA," ujar Saut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI