Suara.com - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengungkap beberapa indikator pandemi Covid-19 berakhir dan memasuki masa endemi.
Diungkap Juru Bicara Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, Indonesia tengah berada di fase transisi menuju endemi, lantaran kasus Covid-19 cenderung menurun dan terkendali.
"Dengan banyaknya tren indikator pengendalian pandemi ke arah positif, kita sudah mulai buat langkah menuju ke arah endemi. Transisi endemi itu adalah suatu proses, jadi transisi itu adalah suatu proses dari pandemi jadi endemi," ujar Nadia saat konferensi pers, Selasa (15/3/2022).
Penurunan kasus ini, akhirnya membuat pemerintah banyak melakukan pelonggaran protokol kesehatan, seperti penghapusan wajib tes antigen dan tes PCR untuk perjalanan dalam negeri menggunakan transportasi publik.
Baca Juga: Bupati Cirebon Klaim Vaksinasi COVID-19 Sudah Lebihi Target
Termasuk dihapuskannya jaga jarak di transportasi umum dan di tempat umum seperti di restoran, bioskop dan sebagainya. Selain itu, terdapat tiga indikator lain yang menjadi tanda pandemi sudah beralih ke endemi. Apa saja? Berikut paparannya!
1. Angka Reproduksi Virus (Rt) di Bawah 1 Persen
Meski begitu, kata Nadia, penurunan kasus saja tidak cukup untuk menyimpulkan Covid-19 di Indonesia sudah masuk fase endemi. Salah satunya memastikan laju penularan atau angka reproduksi virus (Rt) harus di bawah 1 persen. "Rt number masih di atas angka 1, ini menunjukkan laju penularan masih terjadi dan pandemi belum terkendali," jelas Nadia.
2. Risiko Penularan dan Keterisian Tempat Tidur RS
Selain itu ada juga indikator positivity rate atau risiko penularan di masyarakat, termasuk juga angka perawatan di RS harus di bawah lima persen. Adapun saat ini, kata Nadia, angka positivity rate Indonesia masih 13,89 persen. Sedangkan angka keterisian tempat tidur RS perawatan Covid-19 di Indonesia, per 14 Maret 2022 masih 21 persen.
3. Angka Kasus Kematian Terkendali
Saat ini meski angka kasus kematian atau fatality rate memang sudah menurun, namun angka ini masih cenderung tinggi dan masih belum terkendali. Pasalnya menurut Nadia, indikator case fatality rate terkendali, apabila angkanya kurang dari tiga persen. Sedangkan kasus kematian per 15 Maret 2022 ada 308 orang yang baru saja meninggal, padahal infeksi baru sudah di angka 27.615 kasus.
4. PPKM Berada di Level 1
Seperti diketahui penentuan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ditentukan kondisi kasus di masing-masing daerah. Menurut Nadia, Indonesia masuk kategori endemi jika mayoritas di semua daerah berada di PPKM level 1 dalam kurun waktu tertentu.
Baca Juga: Satgas Penanganan Covid-19 Sebut Indonesia Berhasil Lewati Masa Puncak Kasus Omicron
"Paling penting, kondisi ini harus terjadi dalam kurun waktu tertentu seperti 6 bulan, ini masih dibahas indikator yang terbaik ke arah endemi," tutup Nadia.