Mengenal Komposisi Susu Sapi dan Kandungannya yang Dapat Menyebabkan Efek Samping Mulas Setelah Dikonsumsi

Risna Halidi Suara.Com
Selasa, 15 Maret 2022 | 16:49 WIB
Mengenal Komposisi Susu Sapi dan Kandungannya yang Dapat Menyebabkan Efek Samping Mulas Setelah Dikonsumsi
Ilustrasi alergi susu sapi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Intoleransi laktosa kerap didakwa sebagai penyebab umum seseorang menderita efek samping tak nyaman setelah mengonsumsi susu. Efek samping yang dimaksud biasanya berupa perasaan mulas, kembung, diare hingga terkadang muntah-muntah.

Namun ternyata, tak semua orang yang mengalami efek samping tak nyaman setelah mengonsumsi susu sapi telah terbukti dan terdiagnosis mengalami intoleransi laktosa.

Hal itu dikatakan oleh Dokter Spesialis Gizi Klinik Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, SpGKK(K) dalam acara KIN Susu Steril, Selasa (15/3/2022). Dalam kesempatan tersebut, Dokter Fia kemudian mengajak masyarakat membedah komposisi utama dalam susu sapi.

Diketahui, 86 persen lebih komposisi dalam susu sapi adalah air, disusul laktosa dengan 4,8 persen, lemak dengan 4,5 persen, protein 3,5 persen dan vitamin serta mineral sebesar 0,7 persen.

Baca Juga: Kapan Memberikan Susu Formula pada Bayi? Perhatikan Dulu Kondisi Berikut

Ilustrasi minum susu. (Shutterstock)
Ilustrasi minum susu. (Shutterstock)

"Ada orang dewasa yang setelah konsumsi susu merasa sakit perut atau diare, kembung atau ingin buang ingin dan hingga disertai muntah. Kenapa begitu? Laktosa ini yang kadang sering menjadi biang kerok dan menjadi penyebab timbulnya gejala," kata Dokter Fia.

Lebih lanjut, Dokter Fia menyebut bahwa gejala tak nyaman tersebut tak melulu disebabkan oleh laktosa melainkan jenis protein yang terkandung dalam susu sapi itu sendiri.

Setidaknya ada dua jenis protein dalam susu sapi, pertama adalah protein kasein dan kedua adalah whey. Secara turunannya, jenis protein betakasein memiliki varian yaitu A1, A2, A3.

Lebih lanjut, susu sapi A1 mengandung protein beta-kasein A1 dengan asam amino histidin, yang terletak pada posisi n 67 dalam rantai protein yang dipecah oleh enzim tubuh menjadi fragmen protein bernama senyawa beta casomorphin (BCM-7). Sementara susu sapi A2 mengandung asam amino prolin.

"Fragmen BCM-7 inilah yang menyebabkan timbulnya masalah kesehatan pada tubuh, diantaranya masalah pencernaan. Satu perbedaan asam amino dalam susu ternyata menyebabkan perbedaan berarti diproses pencernaan dan penyerapan susu dalam. Saat dicerna, kedua jenis susu itu memberikan efek berbeda."

Baca Juga: 10 Makanan Lezat Berprotein Tinggi yang Mudah Ditemui, Yuk Incip

Lalu, apa saja efek Beta-casomorphin-7 (BCM-7)?

Ilustrasi susu (Pixabay/Couleur)
Ilustrasi susu sapi (Pixabay/Couleur)

Pertama, BCM-7 adalah komponen bioaktif pada susu A1 yang dapat berfungsi seperti opiat morfin. Kedua, BCM-7 juga dapat melewati pertahanan saluran cerna masuk ke otak dan memblok area tertentu sehingga memengaruhi fungsi otak.

Ketiga, BCM-7 juga berfungsi seperti opiat yang dapat merangsang berbagai reseptor opia pada sistem saraf, hormon, imunitas dan merangsang kelainan saraf seperti autisme dan sizopren.

Lebih lanjut, Dokter Fia juga membagikan dampak negatif protein A1 seperti rasa mual dan kembung (reaksi minum susu), sakit perut, meningkatkan risiko penyakit serius seperti jantung, diabetes type 1, autoimun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI