Secara totoal, 23 dari 188 perempuan yang menyelesaikan program penurunan berat badan intensif selama 16 minggu melahirkan anak. Dan di antara 191 yang menyelesaikan program aktivitas fisik saja, 29 di antaranya melahirkan anak.
Berdasarkan temuan mereka, Haisenleder dan rekan-rekan penelitian menyimpulkan bahwa program penurunan berat badan tidak membuat perempuan menjadi lebih subur atau meningkatkan hasil kelahiran dibanding dengan hanya berolahraga.
Mereka mencatat manfaat kesehatan dari penurunan berat badan mungkin tidak diterjemahkan ke dalam peluang yang lebih baik untuk bisa hamil.
"Penurunan berat badan meningkatkan kesehatan metabolisme pada subjek. Sayangnya, perubahan yang terlihat tidak meningkatkan kesuburan," kata Haisenleder.
"Infertilitas dalam populasi ini tetap menjadi masalah kesehatan yang penting, dan akan membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengatasi masalah ini di masa depan."
Meski demikian, program diet intensif tetap menawarkan manfaat kesehatan lain seperti penurunan mengidap sindrom metabolik, yang meningkatkan risiko masalah kesehatan serius lainnya seperti diabetes, stroke dan penyakit jantung.