Studi AS: Program Penurunan Berat Badan Tidak Meningkatkan Peluang Kehamilan

Risna Halidi Suara.Com
Selasa, 15 Maret 2022 | 14:57 WIB
Studi AS: Program Penurunan Berat Badan Tidak Meningkatkan Peluang Kehamilan
Ilustrasi diet. (Unsplash.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal PLOS Medicine menemukan bahwa program menurunkan berat badan tidak meningkatkan peluang kesuburan pada kelompok perempuan.

Studi tersebut dilakukan pada sekitar 379 perempuan dengan masalah obesitas dan infertilitas yang belum diketahui penyebabnya.

Dijelaskan lebih lanjut, perubahan gaya hidup yang intensif untuk menurunkan berat badan tidak menyebabkan peluang kehamilan lebih tinggi jika harus dibandingkan dengan peningkatan aktivitas fisik tanpa target penurunan berat badan.

"Kami telah mengetahui selama beberapa dekade bahwa perempuan gemuk sering mengalami kesulitan hamil," kata peneliti dari Pusat Penelitian Reproduksi Fakultas Kedokteran Universitas Virginia, Daniel J. Haisenleder, PhD.

"Untuk alasan ini, banyak dokter menyarankan penurunan berat badan sebelum pembuahan. Namun, ada beberapa penelitian yang membahas masalah yang membandingkan gaya hidup sehat, yaitu olahraga vs olahraga ditambah penurunan berat badan," tambahnya dikutip dari Hindustan Times, Selasa (15/3/2022).

Untuk sampai pada hasil tersebut, studi yang disebut FIT-PLESE itu melakukan penelitian di sembilan pusat medis akademik di seluruh Amerika serikat.

Mereka kemudian membagi perempuan tersebut dalam dua kelompok: Separuh melakukan diet yang intens dengan mengganti pola makan, obat-obatan dan melakukan peningkatan aktivitas fisik, setengahnya lagi meningkatkan aktivitas fisik tanpa berusaha menurunkan berat badan.

Setelah menyelesaikan program pertama, kedua kelompok itu kemudian melakukan tiga perawatan infertilitas standar.

Kelompok perempuan yang melakukan penurunan berat badan akhirnya kehilangan tujuh persen rata-rata dari berat badan mereka, sementara peserta dalam kelompok yang hanya berolahraga masih memiliki berat badan yang sama.

Baca Juga: Diet Karnivora Disebut Dapat Menurunkan Berat Badan, Namun Pakar Peringatkan Kekurangannya

Namun pada akhirnya, tidak ada perbedaan siginifikan antara kedua kelompok dalam hal frekuensi kelahiran yang sehat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI