Cobalah Matikan Lampu saat Tidur Malam, Ini Efeknya pada Kesehatan Tubuh Anda!

Selasa, 15 Maret 2022 | 11:10 WIB
Cobalah Matikan Lampu saat Tidur Malam, Ini Efeknya pada Kesehatan Tubuh Anda!
ilustrasi tidur malam [Pexels/Ivan Oboleninov]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Studi baru yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences, menemukan tidur malam dalam kondisi gelap bisa menguruangi risiko penyakit jantung dan diabetes.

Karena, paparan cahaya saat tidur malam bisa merusak fungsi jantung ketika tidur dan mempengaruhi seberapa baik tubuh merespons insulin esok paginya, dibandingkan dengan tidur remang-remang.

Karena itu, para peneliti menyarankan semua orang untuk mematikan lampu atau meminimalkan jumlah paparan cahaya selama tidur malam.

Studi tersebut menemukan paparan cahaya yang terlalu banyak saat tubuh membuat tubuh menjadi waspada, detak jantung meningkat dan tubuh tidak bisa beristirahat dengan baik.

Baca Juga: Benarkah Rutin Berhubungan Seks Bikin Vagina Longgar? Ini Faktanya!

Menurut para ilmuwan, orang-orang tidak boleh menyalakan lampu. Tetapi bila Anda membutuhkan pencahayaan, Anda bisa menggunakan lampu yang lebih redup dan tidak berada di atas kepala.

Ilustrasi tidur malam. (Shutterstock)
Ilustrasi tidur malam. (Shutterstock)

Selain itu, Anda juga perlu memiliki warna lampu yang tepat untuk membuat ruangan lebih remang-remang. Anda bisa menggunakan warna lampu merah atau oranye.

Anda tidak disarankan menggunakan warna lampu putih atau biru karena bisa merangsang otak selama tidur malam.

Anda juga bisa memakai tirai berwarna gelap atau penutup mata bila cahaya di luar masih terasa menyilaukan.

Para peneliti menguji efek tidur dengan pencahayaan overhead moderat dibandingkan dengan pencahayaan redup selama satu malam.

Baca Juga: Selain Virus Corona Covid-19, Waspada 4 Penyakit Pernapasan yang Menular!

Menurut penelitian, paparan cahaya sedang menyebabkan tubuh masuk ke kondisi siaga yang lebih tinggi.

Dalam keadaan ini, detak jantung meningkat, kekuatan jantung berkontraksi dan kecepatan aliran darah ke pembuluh darah Anda untuk aliran darah beroksigen.

Dokter Phyllis Zee, kepala kedokteran tidur di Northwestern University Feinberg School of Medicine di Amerika, mengatakan temuan ini penting, terutama bagi mereka yang tinggal dalam ruangan dengan paparan cahaya malam terlalu banyak.

"Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hanya satu malam paparan pencahayaan ruangan moderat selama tidur dapat merusak glukosa dan regulasi kardiovaskular, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung, diabetes dan sindrom metabolik," jelas dokter Zee dikutip dari Express.

Dokter Daniela Grimaldi, co-penulis pertama dan asisten peneliti profesor neurologi di Northwestern, menambahkan detak jantung juga meningkat ketika Anda tidur di ruangan yang cukup terang.

"Meskipun kamu tidur, sistem saraf otonommu diaktifkan dan itu buruk," kata Daniela.

Biasanya, detak jantung Anda bersama dengan parameter kardiovaskular lainnya lebih rendah di malam hari dan lebih tinggi di siang hari.

Penelitian terhadap 20 orang menemukan bahwa resistensi insulin terjadi pada pagi hari setelah orang tidur di ruangan yang terang.

Kondisi ini terjadi ketika sel-sel otot, lemak dan hati tidak merespons insulin dengan baik dan tidak bisa menggunakan glukosa dari darah sebagai energi.

Sehingga, pankreas membuat lebih banyak insulin dan kadar gula darah akan naik seiring waktu. Sayangnya, orang-orang dalam penelitian ini tidak menyadari perubahan biologis dalam tubuh mereka di malam hari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI