Suara.com - Orgasme pada pria dapat berupa dua dua hal, yakni orgasme ejakulasi dan orgasme kering. Kondisi ini dialami banyak pria, tetapi mungkin mereka tidak menyadarinya.
Bisa juga disebut sebagai anejakulasi orgasmik, kondisi ini terjadi ketika pria mencapai klimaks saat berhubungan seks atau masturbasi tetapi tidak melepaskan sperma.
Biasanya orgasme kering bersifat sementara, tapi pada beberapa kondisi dapat berlangsung lama atau, bahkan, permanen, lapor Medical News Today.
Orgasme kering bukanlah masalah kesehatan. Namun, terkadang ada masalah mendasar yang membutuhkan perawatan.
Baca Juga: Laki-laki Harus Tahu, Ini 5 Tanda Perempuan Orgasme Palsu
Berikut beberapa penyebab orgasme kering pada pria:
1. Ejakulasi berulang
Salah satu penyebab umum dari orgasme kering adalah sudah mengalami ejakulasi berulang. Mengalami banyak ejakulasi dalam waktu singkat dapat menyebabkan orgasme kering.
Dibutuhkan waktu bagi tubuh untuk mengisi kembali simpanan air maninya, dan mengalami banyak orgasme dapat menghabiskan simpanan ini.
2. Kekurangan testosteron
Baca Juga: 5 Tanda Perempuan Orgasme Palsu, Laki-laki Wajib Tahu
Kadar hormon testosteron yang rendah juga dapat menyebabkan berkurangnya ejakulasi, terutama seiring bertambahnya usia. Ini juga dapat terjadi pada pria dengan ketidakseimbangan hormon.
3. Penyumbatan
Beberapa masalah orgasme kering mungkin juga berasal dari penyumbatan di uretra atau saluran ejakulasi, 'pipa' kecil yang dilalui air mani selama ejakulasi.
Kista dapat tumbuh di dalam saluran ini, atau sperma dapat terperangkap dan gagal dikeluarkan tubuh.
4. Kerusakan saraf
Kerusakan saraf juga dapat menyebabkan masalah ejakulasi.
Kerusakan saraf dapat terjadi sebagai akibat dari kecelakaan yang menyebabkan cedera tulang belakang atau sebagai komplikasi dari kondisi lain, seperti kanker, diabetes, atau multiple sclerosis.
5. Operasi
Seorang pria yang baru saja menjalani operasi pengangkatan prostat, kandung kemih, atau kelenjar getah bening, kemungkinan tidak lagi menghasilkan air mani atau ejakulasi.
Sebab, operasi ini dapat mempengaruhi otot atau saraf yang berperan dalam ejakulasi.