Suara.com - Mawar AFI mengatakan bahwa sejak Januari 2021 dirinya tidak dapat 'melayani' sang mantan suami, Steno Rocardo, akibat memiliki trauma yang sulit disembuhkan.
Akibatnya, sikap Steno semakin berubah karena Mawar AFI selalu menolak dan mulai menjauh dari sang mantan suami.
"Memang pernah beberapa kali saya ada penolakan dari saya pribadi, bahwa seperti yang saya bilang kalau ada luka masa lalu yang susah diobati. Penolakan dalam hal suami istri," ucap Mawar dilansir dari channel YouTube TRANS TV Official.
Namun, Mawar AFI tidak menjelaskan peristiwa yang membuatnya trauma hingga sulit menyembuhkan luka tersebut.
Baca Juga: Ditikung Babysitter, Mawar AFI Tegaskan Tak Trauma Menikah
Berdasarkan laman The Body, seks dan trauma merupakan bagian dari serangkaian interaksi biopsikososial yang kompleks, artinya trauma memengaruhi orang dengan cara yang lebih mendalam.
Trauma dapat memengaruhi respons seksual seseorang, baik pada pria maupun wanita. Misalnya, dari libido rendah, nyeri vagina, disfungsi ereksi, dan masalah kesehatan lainnya secara instrinsik terkait dengan psikologis.
"Dari mati rasa pada vagina hingga nyeri ulva, dan dari disfungsi ereksi hingga peningkatan risiko penularan menular seksual (IMS). Ada banyak cara seksualitas kita terpengaruh secara negatif oleh peristiwa traumatis," jelas pakar psikologi perilaku seksual James G. Pfaus, Ph.D.
Tubuh akan mematikan respons seksual sebagai respons dari luka psikologis mendalam, yang bahkan mungkin tidak orang tersebut sadari sepenuhnya.
"Sudah saatnya kita berhenti berpura-pura semuanya baik-baik saja, sehingga kita dapat menyuarakan apa yang banyak dari kita alami. Karena, sejujurnya, banyak disfungsi seksual terkait dengan masalah psikologis," tandasnya.
Baca Juga: Dibohongi dan Diselingkuhi Berkali-kali, Angel Pieters Trauma dengan Laki-Laki