Suara.com - Kolesterol memang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi hanya satu jenis saja. Umumnya, kolesterol dibagi menjadi dua kategori, yakni kolesterol baik dan kolesterol jahat.
Kolesterol baik dikenal sebagai high-density lipoprotein, yang membantu menjaga kesehatan jantung dan meningkatkan kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan.
Sebaliknya, kolesterol jahat dikenal sebagai low-density lipoprotein yang terbentuk sebagai plak di arteri dan menyebabkan peningkatan tekanan darah serta meningkatkan risiko penyakit jantung.
Diet seringkali merupakan cara paling efektif untuk meningkatkan atau menurunkan kolesterol. Karena itulah, apapun yang Anda konsumsi sangat penting.
Baca Juga: Selain Virus Corona Covid-19, Waspada 4 Penyakit Pernapasan yang Menular!
Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam International Journal of Obesity telah meneliti apakah susu dapat berdampak pada kadar kolesterol atau tidak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa susu tidak memiliki dampak merugikan pada kolesterol. Mereka menyimpulkan bahwa mereka yang minum susu secara teratur memiliki kadar kolesterol baik dan jahat yang lebih rendah.
Selanjutnya, hasil penelitian menemukan mereka yang rutin minum susu memiliki risiko 14 persen lebih rendah terkena penyakit jantung koroner.
"Kami menemukan bahwa di antara peserta dengan variasi genetik yang kami kaitkan dengan asupan susu lebih tinggi, memiliki BMI, lemak tubuh yang lebih tinggi. Hal terpenting adalah kadar kolesterol baik dan jahat yang lebih rendah," kata Profesor Vimal Karani dari Reading University dikutip dari Express.
Vimal juga menemukan bahwa mereka yang memiliki variasi genetik memiliki risiko penyakit jantung koroner yang lebih rendah secara signifikan.
Semua ini menunjukkan bahwa mengurangi asupan susu mungkin tidak diperlukan untuk mencegah penyakit kardiovaskular.
Sementara susu bersifat netral dalam hal pengaruhnya terhadap kadar kolesterol, hal yang sama tidak berlaku untuk makanan lain.
NHS menyarankan bahwa menurunkan kolesterol makanan yang harus dikonsumsi termasuk ikan, beras merah, roti, pasta, kacang-kacangan, biji-bijian, buah-buahan dan sayuran.
Di sisi lain, mereka merekomendasikan untuk menghindari pai daging, sosis, daging berlemak, mentega, lemak babi, ghee, krim, keju keras, kue, biskuit, dan makanan yang mengandung kelapa atau minyak sawit.
Selanjutnya, NHS merekomendasikan setidaknya dua setengah jam latihan fisik per minggu. Selain berolahraga, langkah-langkah gaya hidup lain dapat dilakukan untuk mengurangi risiko kolesterol tinggi, termasuk berhenti merokok dan mengurangi alkohol.