Suara.com - Deltacron merupakan varian rekombinasi yang memiliki dua fitur dari dua varian virus corona, yakni varian Omicron dan varian Delta.
Kini, Deltacron sedang menimbulkan kekhawatiran karena kemungkinan bisa menyebabkan infeksi parah seperti varian Delta dan menyebar cepat seperti varian Omicron.
Saat ini, varian virus corona yang sedang dominan adalah subvarian BA2 dari varian Omicron yang cukup cepat menyebar di Inggris.
Karena munculnya varian Omicron, semua orang terdorong untuk mendapatkan suntikan booster vaksin Covid-19.
Baca Juga: Selain Virus Corona Covid-19, Waspada 4 Penyakit Pernapasan yang Menular!
Sebab dilansir dari Express, varian Omicron memiliki kemampuan untuk menghindari perlindungan yang diinduksi dari dua dosis vaksin Covid-19.
Untungnya, suntikan booster vaksin Covid-19 bisa meningkatkan perlindungan yang memungkinkan seseorang terlindungi dari kematian dan penyakit serius.
Sekitar 5 bulan sejak penyebaran varian Omicron, subvarian BA2 menjadi varian virus corona dominan di Inggris.
Tapi, sekarang yang sedang menjadi pertanyaan adalah infeksi Deltacron akan membutuhkan perawatan medis berbeda atau tidak.
Terkait gejalanya, WHO mengatakan tidak akan mengubah pedoman dan mengungkapkan bahwa gejala Deltacron sangat mirip dengan varian Omicron.
Baca Juga: Selain Virus Corona Covid-19, Ini 5 Faktor Lain Pemicu Hilangnya Indra Penciuman!
Akibatnya, gejala yang harus diwaspadai adalah suhu tinggi, batuk terus menerus baru, dan kehilangan rasa dan bau.
Sementara itu, gejala varian Omicron yang paling umum adalah hidung meler, sakit kepala, kelelahan, bersin, dan sakit tenggorokan.
Jika seseorang positif virus corona, mereka perlu mengisolasi diri untuk menghentikan penyebaran virus tersebut.