Pada akhir penelitian, peserta yang tidak sarapan empat kali lebih berisiko terkena demensia, terlepas dari jenis kelamin dan usianya.
Studi tersebut juga mengungkapkan bahwa kebiasaan diet lain seperti ngemil juga bertanggung jawab untuk meningkatkan risiko terjadinya demensia.
Mereka yang ngemil 2,7 kali, mereka yang tidak peduli garam 2,5 kali dan mereka yang tidak peduli dengan diet seimbang 2,7 kali lebih berisiko didiagnosis demensia.
Selain kebiasaan sarapan, ada beberapa kebiasaan lain yang bisa membuat seseorang berisiko terkena kondisi tersebut. Tapi, melakukan tindakan pencegahan tepat waktu bisa membantu menurunkan risiko demensia.