Suara.com - Kebanyakan anak mungkin masih memakai popok ataupun diapers hingga usia balita.
Tetapi saat anak sudah lancar berjalan dan bisa berbicara, biasanya orangtua juga mulai mengajarkan mereka cara buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB) di kamar mandi atau disebut juga toilet training.
Bunda tak perlu bingung kapan perlu memulai terapkan toilet training kepada anak. Sebab, anak sebenarnya mampu menunjukkan tanda-tanda kalau dia sudah siap untuk belajar toilet training.
Psikolog klinis anak dan remaja Firesta Farizal mengingatkan, tidak ada usia pasti kapan anak sebaiknya diajarkan toilet training. Oleh sebab itu, setiap anak bisa saja berbeda jangka waktunya.
Baca Juga: Muncul Nyeri Saat Buang Air Kecil, Waspadai Gejala Virus Corona Covid-19
"Tidak ada satu cara yang paling benar, tidak ada usia yang paling pas untuk melakukan toilet training pada anak. Ada yang sudah siap saat usia 18 bulan, ada yang baru setelah berusia 24 bulan. Karena tergantung dari kesiapan anak dan orangtua," kata Firesta dalam acara webinar, Minggu (13/3/2022).
Ia menjelaskan, toilet training merupakan proses belajar anak untuk bisa BAK dan BAB secara mandiri di kamar mandi. Tujuannya agar anak tidak perlu lagi memakai popok maupun diapers lagi.
Orangtua perlu menyadari bahwa toilet training menjadi hal baru bagi anak, sehingga wajar saja memerlukan waktu agar berhasil. Karenanya, melakukan toilet training perlu kesiapan dari anak juga orangtuanya.
Firesta menyampaikan, kesiapan anak melakukan toilet training bisa terlihat dari 3 tanda berikut ini:
1. Memahami Apa yang Dirasa
Pada tahap ini, anak memahami apa yang terjadi pada tubuhnya. Misalnya, anak paham seperti apa rasanya tanda ingin BAK maupun BAB. Menurut Firesta, biasanya anak akan menunjukkan gelagat tertentu.
Baca Juga: Bisa Jadi Indikasi Kanker Prostat, Perhatikan Seberapa Sering Anda Buang Air Kecil
"Seperti anak tiba-tiba jalannya buru-buru atau dia pegang celana, itu dia sudah mulai menyadari ada sesuatu yang dirasakan. Meskipun dia mungkin tidak langsung mengatakan mau pipis, tapi kalau sudah memunculkan tanda-tanda seperti itu kita butuh cukup peka untuk merespon anak," tuturnya.
Respon anak dengan bertanya kepadanya apakah memang ingin BAK atau BAB. Jika anak membenarkan, segera ajak anak ke toilet meskipun mungkin saat itu anak masih pakai popok atau diapers.
2. Anak Mulai Merasa Risih
Tanda kedua adalah, anak sudah terlihat risih saat popok atau diapers yang dikenakannya penuh atau kotor. Firesta mengatakan bahwa tanda ini menjadi periode paling penting untuk sekaligus mengajarkan anak kinsep kebersihan.
Orangtua sebaiknya tidak mengabaikan tanda ini. Karena apabila anak terlalu lama dibiarkan dengan popok atau diapers yang kotor, dikhawatirkan ia jadi terbiasa dengan situasi tersebut.
Saat anak mulai risih, rewel, atau bahkan meminta sendiri digantikan, orangtua sebaiknya segera membawa anak untuk lakukan bersih-bersih diri.
3. Berjalan ke Kamar Mandi
Anak sudah mampu berjalan ke kamar mandi atau toilet dan mampu melepaskan celana atau pakaiannya sendiri, serta duduk di atas kloset menjadi tanda terakhir anak sudah mampu melalukan toilet training.