Anak Masih Sering Ngompol Saat Toilet Training? Orangtua Jangan Buru-Buru Marah

Minggu, 13 Maret 2022 | 18:30 WIB
Anak Masih Sering Ngompol Saat Toilet Training? Orangtua Jangan Buru-Buru Marah
Toilet training pada anak (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menerapkan toilet training kepada anak balita agar bisa lepas dari popok dan diapers memang butuh waktu. Anak perlu beradaptasi untuk melakukan buang air kecil (BAK) atau buang air besar (BAB) secara mandiri di kamar mandi.

Ada kalanya selama proses tersebut, anak mungkin lupa atau tidak sempat pergi ke toilet sehingga ngompol. Bila begitu, orangtua disarankan tidak memarahi anak.

"Jangan menghukum atau memarahi anak saat proses toilet training belum berhasil. Karena anak bisa jadi membentuk konsep atau persepsi bahwa ke kamar mandi itu tidak enak atau tidak menyenangkan. Bisa juga anak jadi menahan buang air seharian, tidak BAK atau berhari-hari tidak BAB karena merasa takut," kata Psikolog klinis anak dan remaja Firesta Farizal dalam acara webinar, Minggu (13/3/2022).

Ilustrasi anak-anak buang air kecil. [Shutterstock]
Ilustrasi anak-anak buang air kecil. [Shutterstock]

Daripada mengomel, orangtua sebaiknya segera ajak anak ke toilet untuk membersihkan diri dan menggantikan pakaiannya. Setelah selesai bisa tekankan kepada anak rasa nyaman apabila pakaian kering dan tidak mengompol.

Baca Juga: Sering Merasa Ingin Buang Air Kecil dan Tak Bisa Tahan, Waspadai Risiko Penyakit Ini

"Misalnya ucapkan, 'wah enaknya sekarang udah bersih, bisa main lagi. Nanti kalau adik mau pipis kasih tahu bunda ya'. Kalau masih ngompol lagi, lakukan lagi seperti di atas. Perlahan-lahan anak akan belajar bahwa kotor tidak nyaman dan ingin segera bersih," jelas Firesta.

Ia mengingatkan, sebaiknya tidak membiarkan anak dalam kondisi diapers ataupun pakaian yang kotor dalam waktu lama. Tujuannya, agar anak memahami bahwa kondisi bersih lebih nyaman.

Dampak lain dari memarahi anak yang mengompol juga bisa berisiko timbulkan perasaan frustasi dan kecemasan. Hal itu juga dapat mempengaruhi kedekatan hubungan orangtua dan anak.

Situasi tersebut pada akhirnya membuat proses toilet training jadi semakin panjang dan melelahkan, baik untuk anak maupun bagi orangtua sendiri.

"Karena tidak enjoy menjalaninya, anak jadi merasa salah terus, orangtua juga jadinya capek karena anak terus ngompol," tuturnya.

Baca Juga: Urine Muncul Bau Tidak Sedap Saat Buang Air Kecil, Waspadai Deretan Penyebabnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI