Deltacron Terkonfirmasi Jadi Varian Baru Covid-19, Bahayakah Gabungan Infeksi Delta dan Omicron Itu?

Minggu, 13 Maret 2022 | 11:40 WIB
Deltacron Terkonfirmasi Jadi Varian Baru Covid-19, Bahayakah Gabungan Infeksi Delta dan Omicron Itu?
Ilustrasi Varian baru virus Corona. [Foto: Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Infeksi gabungan virus corona Covid-19 varian Delta dan Omicron yang disebut Deltacron, ditemukan di sejumlah negara di Eropa. Temuan itu berdasarkan pengurutan genomik oleh para ahli virologi di L'Institut Pasteur di Paris.

Kemudian mereka mengirimkan laporan temuan tersebut ke database covid internasional, GISAID, pada Selasa (8/3/2022), yang menandakan bahwa Deltracron telah dikonfirmasi secara resmi sebagai varian baru Covid-19.

Para ilmuwan itu menemukan kasus Deltacron di Soissons, Prancis utara, Denmark, dan Belanda.

Berdasarkan analisis kode genetik Deltacron tersusun dari tubuh varian Delta dan spike protein yang menempel pada sel manusia berasal dari Omicron.

Baca Juga: Update Covid-19 Dunia Hari Ini: Infeksi Deltacron Nyata, Peneliti Temukan Kasus Baru di AS dan Eropa

Virus rekombinan itu diperkirakan muncul ketika seseorang terinfeksi Delta dan Omicron pada saat yang sama. Kemudian varian Deltacron terbentuk akibat mutasi virus yang terjadi selama infeksi.

Pimpinan teknis Covid-19 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Maria van Kerkhove mengatakan bahwa rekombinan itu tidak terlalu mengejutkan, karena mengingat sirkulasi paparan Omicron dan Delta yang mendominasi di banyak negara.

"Tim kami sedang melacak dan mendiskusikan varian tersebut," kata Maria, dikutip dari INews.co.uk.

Kepala ilmuwan di WHO Dr Soumya Swaminathan juga mengatakan bahwa perlu penelitian khusus untuk mengetahui sifat dari Deltacron.

"Pentingnya pengurutan, analitik, dan berbagi data secara cepat saat kita menghadapi pandemi ini," ujarnya.

Baca Juga: Ini Tahapan yang Harus Dilalui Indonesia Sebelum Masuk ke Fase Endemi Covid-19

Varian menggabungkan dua versi paling kuat dari virus corona sejauh ini mungkin terdengar menakutkan, terutama karena Delta menimbulkan gejala lebih parah daripada varian lain dan Omicron punya kemampuan sangat cepat menular.

Namun para ilmuwan menekankan bahwa saat ini banyak orang di dunia telah memiliki kekebalan terhadap kedua varian tersebut. Sehingga tidak ada alasan untuk berpikir akan menurunkan efektivitas perlindungan dari vaksin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI