Suara.com - Selain vegan, ada juga pola makan hewani atau disebut diet karnivora. Diet ini melibatkan makan daging dan produk hewani lainnya sambil tidak mengosumsi karbohidrat dan makanan nabati.
Beberapa orang percaya pola makan ini dapat membantu menurunkan berat badan, mengurangi peradangan, dan mengoptimalkan kadar gula darah pada pengidap diabetes.
Meski terdengar menarik, ahli gizi dan peneliti nutrisi Amy Goss, PhD, mengatakan tidak ada cukup bukti untuk membuat kesimpulan tentang manfaat kesehatan dari diet karnivora.
Berdasarkan Insider, makanan dari diet karnivora terdiri dari:
Baca Juga: Calon Pengantin, Ikuti 10 Tips Diet Ini Agar Kamu Kelihatan Energik dan Manglingi Saat Hari H
- Daging merah, seperti daging sapi, babi, domba, dan kambing
- Daging unggas
- Telur
- Produk hewani yang bukan jaringan otot, seperti sumsum tulang dan organ
- Hewan laut
- Kaldu tulang
- Garam
Beberapa orang yang menjalani diet karnivora menghindari daging olahan, seperti bacon dan sosis. Tetapi yang lainnya masih memasukkannya ke dalam daftar makan.
Sementara makanan yang harus dihindari adalah:
- Alkohol
- Gula
- Karbohidrat seperti biji-bijian, yang ada di beberapa buah-buahan, sayuran bertepung
- Buah-buahan dan sayur-sayuran
- Karbohidrat olahan, termasuk makanan cepat saji
Meski pola makan hewani ini kaya nutrisi, seperti asam amino, minreal, zat besi serta vitamin B12. Namun, pola makan ini sangat kurang serat.
Padahal, menjaga asupan serat yang tinggi dapat mengurangi risiko terkena penyakit kronis dan indeks glikemik yang bagus.
Kekhawatiran lainny adalah vitamin C dan penyakit kudis, yang menjadi risiko jika asupan vitamin C Anda kurang dari 10 mg per hari.
Baca Juga: 5 Potret Maia Estianty Berhasil Diet, Turun 6 Kg Dalam 2,5 Bulan