Selalu Alami Pendarahan setelah Berhubungan Seks, Apakah Perlu Khawatir?

Jum'at, 11 Maret 2022 | 18:04 WIB
Selalu Alami Pendarahan setelah Berhubungan Seks, Apakah Perlu Khawatir?
Ilustrasi seks. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak orang mengira darah yang keluar setelah berhubungan seks adalah 'darah perawan'. Namun, pada beberapa wanita, pendarahan ini dapat terjadi setiap setelah berhubungan intim.

Pendarahan yang selalu terjadi tiap kali berhubugan seksual disebut postcoital bleeding. Meski terkadang mengkhawatirkan, tetapi obgyn mengatakan untuk tidak panik.

"Sejumlah kecil bercak mungkin normal dan baik-baik saja jika itu terjadi satu kali atau pada kesempatan langka," jelas ob-gyn dari Banner University Medical Center Phoenix, Nichole Mahnert, MD.

Namun, lebih baik memeriksakan diri ke dokter apabila terjadi lebih dari sekali.

Baca Juga: Bukan Hanya Pendarahan, Ini 4 Fase Menstruasi yang Dialami Perempuan

"Sebagian besar penyebabnya tidak berbahaya, tetapi beberapa berbahaya," sambungnya.

ilustrasi berhubungan seks. (istimewa)
ilustrasi berhubungan seks. (istimewa)

Berdasarkan Health, berikut beberapa kemungkinan penyebab pendarahan postcoital:

1. Efek samping alat kontrasepsi

Salah satu manfaat utama dari kontrasepsi hormonal adalah kemampuannya untuk mengatur siklus menstruasi, dan semua jenis kontrasepsi hormonal dapat menyebabkan bercak setelah berhubungan seks.

"Biasanya, Anda akan mengalaminya ketika Anda memulai pil baru. Misalnya, dibutuhkan beberapa bulan bagi tubuh untuk menyesuaikan diri dengannya," sambung Mahnert.

Baca Juga: Kondisi Terkini Petinju Hero Tito, Masih Koma dan Pendarahan Otak Pasca Tarung

Kontrasepsi hormonal juga bisa menyebabkan vagina kering, yang dapat mengakibatkan robekan atau pendarahan saat berhubungan intim.

2. Infeksi menular seksual

Infeksi menular seksual dapat menyebabkan banyak gejala yang tidak menyenangkan, dan perdarahan pasca-seks adalah salah satunya, terutama jika infeksi menyebabkan peradangan pada serviks yang disebut servisitis.

"Serviks yang sangat teriritasi bisa berdarah karena tergesek," lanjut Mahnert.

IMS seperti klamidia, gonore, dan trikomoniasis dapat menyebabkan servisitis.

3. Polip endometrium

Polip terlihat seperti benjolan kecil atau jerawat yang terbentuk di saluran reproduksi di leher rahim atau di dalam rahim.

Polip jinak, ukurannya bisa berkisar dari beberapa milimeter hingga sentimeter.

"Polip mengandung banyak pembuluh darah dan bisa berdarah jika terbentur. Jadi, Anda akan melihat sedikit darah setelah berhubungan seks," ujar Mahnert.

Perlu dicatat bahwa polip lebih sering terjadi pada wanita usia lanjut, umumnya di atas 40 tahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI