Suara.com - Beberapa pasangan mungkin sudah merencanakan ingin memiliki anak dalam 5 tahun ke depan. Rencana ini pastinya membutuhkan persiapan yang matang, tidak hanya dari finansial tetapi kesehatan dan kesuburan.
Dalam mempersiapkan kesehatan dan kesuburan untuk siap hamil, Anda dan pasangan tidak hanya perlu mengonsumsi makanan sehat, tetapi juga mengurangi minuman keras dan kebiasaan buruk lainnya.
Pakar kesuburan, Profesor Luciano Nardo, pun memberi tahu perbedaan utama antara pria dan wanita dalam mempersiapkan diri untuk hamil.
Secara umum, kesehatan sperma pria tergantung pada pilihan gaya hidupnya selama 3 atau 4 bulan sebelumnya. Artinya, pria dapat meningkatkan parameter sperma mereka dan tingkat kesuburannya dalam waktu singkat.
Baca Juga: CDC Prediksi Virus Corona Covid-19 Bisa Jadi Penyakit Musiman
"Seorang pria menghasilkan sperma dengan siklus 90 hingga 120 hari, yang berarti sperma yang diproduksi hari ini tidak dipengaruhi oleh apa yang dia minum tadi malam, tetapi beberapa bulan sebelumnya," kata Prof Nardo dikutip dari The Sun.
Tapi wanita, pilihan gaya hidup mereka sejak awal kehidupan itulah yang mempengaruhi kesuburannya.
Semua wanita sudah terlahir memiliki sel telur yang tersimpan di dalam ovariumnya. Jika mereka minum alkohol berlebihan atau merokok, kebiasaan ini memberikan efek kumulatif dan berdampak pada sel telurnya.
Prof Nardo pun memberikan saran tentang cara meningkatkan kesuburan dalam setengah dekade agar peluang hamil meningkat, baik pada pria maupun wanita.
Berikut ini, beberapa hal yang bisa dilakukan pria untuk meningkatkan kesuburan.
Baca Juga: Mengenal Omicron COVID-19, Penanganan dan Pencegahannya
1. Menerapkan gaya hidup sehat
Satu studi menemukan pria yang kelebihan berat badan 11 persen lebih mungkin memiliki jumlah sperma yang rendah.
Penelitian juga menemukan bahwa pria yang berolahraga sekitar tiga jam per minggu memiliki jumlah sperma 40 persen lebih tinggi daripada mereka yang tidak aktif.
2. Berhenti minum alkohol
NHS mengatakan minum terlalu banyak alkohol dapat mempengaruhi kualitas sperma. Prof Nardo mengatakan minum berlebihan bisa menjadi masalah kesuburan pada pria.
3. Lindungi testis
Sperma berkembang di testis, sehingga panas berlebih di area itu bisa menyebabkan produksi sperma terhambat.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa tukang roti dan pengemudi yang terkena panas lebih berisiko mengalami masalah kesuburan. Jika Anda seorang sopir atau semacamnya yang sering terkena panas, pastikan Anda selalu memiliki waktu luang untuk istirahat.
4. Analisis air mani
Analisis air mani adalah tes laboratorium yang mengevaluasi jumlah sperma, motilitas (cara bergerak), morfologi (bentuk sperma) sekaligus mendeteksi kelainan apapun yang membutuhkan perawatan medis. Analisis air mani ini sangat penting bila Anda berencana memiliki anak.
5. Obat-obatan
Beberapa obat-obatan bisa mempengaruhi kesuburan pria termasuk yang diberikan untuk depresi, tekanan darah tinggi dan sakit maag. Obat-obatan non-resep, seperti steroid anabolik untuk pertumbuhan otot, juga dapat membahayakan kesuburan pria. Jadi, cek kembali obat-obatan yang Anda konsumsi bila ingin memiliki anak.
Pada wanita, ini beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membantu meningkatkan kesuburan.
1. Lakukan kebiasaan sehat
Kelebihan berat badan atau kekurangan berat badan juga dapat mengubah hormon dalam tubuh yang dibutuhkan untuk siklus reproduksi.
Prof Nardo pun menyarankan semua perempuan selalu menjaga pola makan dan olahraga teratur, tapi tidak berlebihan. Olahraga berlebihan bisa menghambat ovulasi, yang diperlukan untuk kehamilan.
2. Bekukan sel telur
Seiring bertambahnya usia, jumlah dan kualitas sel telur perempuan akan semakin menurun, berbeda dengan pria. Karena itu, wanita perlu membekukan sel telur sehatnya bila berencana hamil pada usia 30 atau 40-an.
3. Tes AMH
Prof Nardo merekomendasikan wanita untuk melakukan tes darah AMH yang memberikan indikasi cadangan ovarium. Tes medis ini sama halnya dengan analisis air mani pada pria. Tapi, pemeriksaannya lebih menyeluruh dan membutuhkan operasi.
Tes darah AMH mencari hormon yang disebut anti-mullerian yang diproduksi oleh ovarium dan dapat diukur sebagai indikator cadangan ovarium.