Suara.com - Penyebab tidak pernah positif Covid-19 meski tinggal serumah dengan pasien menjadi berita terpopuler kesehatan hari ini, Rabu (9/3/2022).
Ada juga kata dokter tentang minum obat hipertensi yang tidak menyebabkan penyakit ginjal hingga dampak sembarangan konsumsi obat penghilang nyeri.
Simak rangkuman berita kesehatan menarik lainnya dari Suara.com, berikut ini.
1. Kenapa Ada Orang Tidak Pernah Terinfeksi Covid-19 Meski Satu Rumah Positif?
Pandemi Covid-19 telah berlangsung selama dua tahun. Hingga berita ini ditulis, ada sekitar 449 juta jiwa orang yang pernah terinfeksi Covid-19 di dunia.
Meski demikian, hingga saat ini ada sejumlah orang yang mengaku belum pernah tertular Covid-19. Lantas, bagaimana penjelasan sebenarnya?
2. Ingat Ya! Dokter Bilang Minum Obat Hipertensi dan Diabetes Tidak Akan Memperparah Penyakit Ginjal
Salah kaprah informasi terkait gangguan ginjal ikut menjadi penghambat penanganan penyakit ginjal kronis (PGK) di Indonesia.
Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 Indonesia per 9 Maret 2021 Tambah 26.336 Orang, 304 Jiwa Meninggal
Ketua Umum Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) dr. Aida Lydia, PhD., Sp.PD., K-GH., menyebutkan bahwa 90 persen pasien PGK di Indonesia bahkan tidak memahami penyakit yang sedang dialaminya.
3. Ngeri Banget! Ini yang Terjadi pada Ginjal Jika Sembarangan Konsumsi Obat Penghilang Nyeri
Obat pain killer atau penghilang rasa nyeri kerap menjadi jawaban saat mengalami kondisi nyeri tak tertahankan. Tapi, Ketua Umum Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) dr. Aida Lydia, PhD., SpPD, K-GH. mengingatkan jangan sembarangan mengonsumsi obat penghilang nyeri.
Kenapa? Karena menurutnya obat itu bisa mengganggu fungsi ginjal. Dikutip dari ANTARA, para dokter, lanjut dia, umumnya memberikan obat penghilang nyeri berdasarkan indikasi dan jangka pemberiannya pun terbatas.
4. Hati-Hati! Pasien Hipertensi dan Diabetes Berisiko Tinggi Alami Kerusakan Ginjal
Penyakit ginjal kronis (PGK) di Indonesia kebanyakan terjadi pada pasien hipertensi dan diabetes melitus tipe 2. Kedua penyakit tidak menular itu lambat laun bisa merusak fungsi ginjal jika jika dikontrol dengan baik.
"Penyebab utama gagal ginjal tertinggi di Indonesia akibat hipertensi 35 persen dan diabetes 29 persen," kata Ketua Umum Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) dr. Aida Lydia, PhD., Sp.PD., K-GH., dalam webinar Hari Ginjal Sedunia, Rabu (8/3/2022).
5. Ada Kabar Baik Lagi dari Kemenkes Soal Covid-19, Mau Tahu Banget?
Situasi Covid-19 di Indonesia terus menunjukkan kabar baik. Walau masih fluktuatif, angka kasus Covid-19 harian mengalami tren penurnan.
Bahkan, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan laju virus corona kian melambat seiring upaya pengendalian pandemi oleh pemerintah.