Suara.com - Dua tahun pandemi Covid-19 menyerang Indonesia, perubahan pola hidup di masyarakat tidak terelakkan. Salah satunya adalah protokol kesehatan, yang masih terus dikampanyekan oleh Satgas Covid-19.
"Saat ini setiap individu masyarakat memiliki tanggung jawab lebih besar dalam menjaga kedisiplinan protokol kesehatan diri masing-masing," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito, mengutip situs resmi Satgas Covid-19.
Pada prinsipnya, cara terbaik dengan menekan jumlah populasi rentan dan mengendalikan potensi penularan di masyarakat. Di sisi lain, Indonesia harus melanjutkan upaya pemulihan sektor lainnya seperti pendidikan, ekonomi, pariwisata dan lain-lain.
Merujuk temuan dari World Bank di tahun 2021 lalu, guncangan pada sektor ekonomi di berbagai negara dikontribusikan kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat maupun perilaku masyarakat.
Baca Juga: Update Covid-19 di Batam: Hari Ini Tercatat 1.111 Kasus Aktif
"Keduanya mampu berdampak pada penurunan intensitas perilaku ekonomi baik karena adanya pembatasan ruang gerak maupun karena penurunan produktivitas akibat munculnya kasus maupun kematian baru," lanjutnya.
Dengan adanya penyesuaian kebijakan pemerintah terkini, dengan adanya beberapa pelonggaran yang diberlakukan pada persyaratan aspek mobilitas, sudah seharusnya penerapan pencegahan pada komunitas harus semakin kuat.
Apabila berkaca pada kondisi saat ini, sangat diperlukan komitmen dan kesadaran yang besar bagi tiap daerah maupun masing-masing individu.
Agar mandiri dan inisiatif berkontribusi dalam mengendalikan kasus, dengan cara menjalankan protokol kesehatan ketat dengan sebaik mungkin dan mempercepat pemenuhan vaksin dosis lengkap, serta booster.
"Jika kepatuhan individual dan segmentatif tiap daerah semakin optimal diterapkan secara kolektif, maka penurunan kasus COVID-19 akan terus membaik dan signifikan," pungkas Wiku.
Baca Juga: Ada Siswa yang Terkonfirmasi Positif Covid-19, Dua Sekolah di Bantul Ditutup