Suara.com - Obat pain killer atau penghilang rasa nyeri kerap menjadi jawaban saat mengalami kondisi nyeri tak tertahankan. Tapi, Ketua Umum Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) dr. Aida Lydia, PhD., SpPD, K-GH. mengingatkan jangan sembarangan mengonsumsi obat penghilang nyeri.
Kenapa? Karena menurutnya obat itu bisa mengganggu fungsi ginjal. Dikutip dari ANTARA, para dokter, lanjut dia, umumnya memberikan obat penghilang nyeri berdasarkan indikasi dan jangka pemberiannya pun terbatas.
Oleh karena itu ia menyarankan masyarkaat untuk tidak serta merta membeli obat pereda nyeri tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.
"Biasanya kami para dokter kalau mau memberikan pain killer harus dengan indikasi tertentu dan jangka pemberian yang terbatas. Yang terjadi, kadang pasien membeli sendiri karena sudah tahu dulu sakit tulang minum obat anu sakitnya hilang lalu beli sendiri," kata Aida.
Baca Juga: Berkenalan dengan Obat Kuat Pria, Simak Kegunaan hingga Efek Sampingnya di Sini!
Sementara itu, menurut Aida, obat-obat untuk hipertensi dan diabetes pada umumnya tidak mengganggu ginjal, sehingga aman dikonsumsi pasien.
Aida menuturkan, gangguan ginjal dapat dicegah melalui pola hidup sehat antara lain dengan mengenali faktor risiko apakah ada hipertensi, diabetes, obesitas atau sakit ginjal dalam keluarga. Bila faktor risiko ini Anda miliki, maka Anda disarankan melakukan skrining pemeriksaan fungsi ginjal.
Pencegahan lainnya, yakni dengan mengontrol gula darah bila Anda memiliki diabetes, mengontrol tekanan darah jika Anda terkena hipertensi, menghindari merokok, menghindari konsumsi obat-obat yang tidak perlu dan rutin berolahraga.
"Kalau minum harus cukup. Sedikit tidak boleh berlebihan juga jangan. Rata-rata kebutuhan sehari 30 cc dikali berat bada. Kalau banyak berolahraga atau mengeluarkan banyak keringat bisa ditambah," kata Aida.
Baca Juga: Tak Perlu Kopi dengan Obat Kuat, Begini 9 Cara Tingkatkan Performa Seksual Secara Alami Bagi Pria