Suara.com - Kentut yang berbau sangatlah normal. Tetapi, bau kentut yang menusuk dan terjadi terus-menerus mungkin bisa disebabkan oleh beberapa kondisi.
NHS sendiri menyarankan semua orang untuk tidak melakukan diagnosis sendiri ketika memiliki masalah bau kentut. Anda perlu konsultasi dengan dokter bila itu terjadi terus-menerus.
Berikut ini dilansir dari The Sun, beberapa faktor yang bisa menyebabkan bau kentut tidak sedap.
1. Makanan yang dikonsumsi
Baca Juga: Temuan Baru, Virus Corona Covid-19 Bisa Sebabkan Penyusutan Otak 3 Kali Lebih Cepat!
Penyebab paling umum dari bau kentut adalah makanan yang dikonsumsi. Perut Anda berjuang untuk memecah makanan tertentu ketika mereka bergerak melalui usus, sehingga menyebabkan gas.
Alex Glover, Ahli Gizi Senior di Holland & Barrett menjelaskan bahan kimia yang menyebabkan bau kentut adalah hidrogen sulfida. Bahan kimia ini diproduksi ketika bakteri usus memecah belerang dalam makanan.
Tubuh akan memproduksi hidrogen sulfida lebih banyak ketika memecah makanan kaya protein. Karena itu, kentut kita lebih berbau.
2. Intoleransi makanan
Intoleransi makanan, seperti susu atau gluten juga bisa menyebabkan kentut berbau. Anda mungkin juga akan mengalami gejala seperti gangguan pencernaan, kembung, sembelit dan diare.
Baca Juga: Peneliti Temukan Efek Virus Corona Covid-19 pada Otak Terkait Penciuman
Intoleransi makanan ini bisa membuat kentut Anda berbau tak sedap. Contohnya, intoleransi laktosa di mana orang kekurangan enzim yang mencoba memecahnya.
3. Sembelit
Sembelit juga bisa menjadi penyebab kentut berbau. Penumpukan tinja di usus besar sering menyebabkan terciptanya kentut berbau, yang juga bisa menyebabkan kembung dan ketidaknyamanan.
Hal ini bisa terjadi, meskipun Anda tidak merasa telah mengonsumsi makanan mengandung gas. Anda bisa perbanyak minum air putih, serat dan olahraga untuk mencegah sembelit.
4. Obat-obatan
Bau kentut juga bisa jadi efek samping dari obat. Beberapa obat yang dijual bebas, seperti ibuprofen bisa menyebabkan kentut berbau. Adapin obat-obatan yang bisa menyebabkan gas, meliputi obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), obat pencahar, obat antijamur dan statin.