Suara.com - Dalam tubuh makhluk hidup terjadi banyak reaksi kimia. Misalnya, dalam tubuh manusia terjadi reaksi pemecahan zat-zat makanan untuk menghasilkan energi.
Contoh lainnya, di dalam tubuh tumbuhan yang terjadi reaksi fotosintesis. Seluruh reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup itu disebut metabolisme.
Berbagai reaksi kimia metabolisme itu terjadi sangat cepat dan berhubungan erat dengan kerja enzim. Apa itu enzim? Dikutip dari Ruang Guru, berikut sejumlah informasi mengenai enzim.
1. Pengertian Enzim
Baca Juga: Vaksin Merah Putih yang Dikembangkan Eijkman Segera Masuk Fase Uji Praklinis
Enzim adalah senyawa kimia berupa protein yang berperan sebagai biokatalisator atau katalis yang membantu mempercepat reaksi biologis. Fungsi enzim untuk mempercepat reaksi biologis, tapi tanpa ikut bereaksi.
2. Struktur Enzim
Struktur enzim terdiri atas sisi aktif yang menjadi tempat menempelnya substrat atau senyawa yang akan diubah oleh enzim. Nantinya, substrat akan mengalami reaksi kimia oleh enzim membentuk suatu produk atau hasil reaksi.
Enzim di dalam tubuh manusia tersusun atas dua komponen, yaitu apoenzim dan kofaktor. Gabungan antara apoenzim dan kofaktor dinamakan holoenzim.
Apoenzim merupakan enzim yang tersusun atas senyawa protein dan termasuk jenis yang paling mendominasi dari semua struktur enzim yang ada. Sifatnya labil atau mudah berubah, serta kerjanya dipengaruhi dengan suhu dan pH.
Baca Juga: Populasi di Greenland Tidak Punya Enzim yang Dapat Memproses Gula
Sementara itu, kofaktor merupakan enzim yang tersusun atas senyawa nonprotein. Kofaktor enzim dibedakan menjadi dua, yaitu kofaktor organik dan anorganik.
Kofaktor organik contohnya vitamin, flavin atau hem. Berdasarkan kekuatan ikatannya terhadap enzim, kofaktor organik dibedakan lagi menjadi dua, yaitu koenzim dan gugus prostetik.
Koenzim adalah gugus yang ikatannya tidak kuat dan mudah untuk didialisis. Tugasnya memindahkan zat kimia dari satu enzim ke enzim lain. Contohnya, FADH, NADH, dan Vitamin B.
Sementara itu, gugus prostetik adalah gugus yang terikat kuat pada enzim dan tidak mudah terurai dalam larutan. Contohnya FAD.
Sementara itu, kofaktor anorganik, seperti ion-ion logam Mg2+, Mn2+, atau Cu+. Ion-ion logam itu berfungsi sebagai pusat katalisis primer, tempat mengikat substrat dan stabilisator agar enzim tetap aktif.
3. Sifat-Sifat Enzim
Secara umum, enzim memiliki enam sifat yang khas. Di antaranya:
a. Enzim tersusun atas protein
Komponen penyusun utama enzim tersusun atas protein, tapi tidak semua protein merupakan enzim.
b. Enzim merupakan biokatalisator
Seperti dalam pengertiannya, enzim bersifat biokatalisator. Itu berarti, enzim hanya mengubah kecepatan reaksi dengan menurunkan energi aktivasinya.
c. Enzim bekerja secara spesifik
Suatu enzim hanya bekerja pada substrat yang spesifik untuk membentuk produk yang spesifik juga. Enzim bisa dianggap sebagai “kunci” yang mempunyai bentuk khusus, sehingga hanya bisa membuka satu “gembok” aja. Contohnya, enzim amilase yang hanya bekerja pada substrat berupa amilum (pati).
d. Enzim dapat digunakan berulang kali (reusable)
Selama tidak rusak, enzim bisa dipakai berulang-ulang karena tidak ikut bereaksi dalam proses metabolisme.
e. Enzim tidak ikut berubah menjadi produk
Walaupun enzim bekerja untuk mengubah substrat menjadi produk, tapi enzim tidak ikut berubah menjadi produk hasil metabolisme.
f. Kerja enzim bersifat bolak balik (reversible)
Suatu enzim dapat melakukan reaksi dua arah, yaitu dari substrat menjadi produk atau produk menjadi substrat.