Alami Sinusitis, Haruskah Dioperasi?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Rabu, 09 Maret 2022 | 09:35 WIB
Alami Sinusitis, Haruskah Dioperasi?
Ilustrasi sinusitis. Foto oleh Polina Tankilevitch dari Pexels
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rhinosinusitis atau juga dikenal sinusitis merupakan peradangan pada bagian hidung dan sinus paranasal, yang ditandai dengan gejala antara laun hidung tersumbat, lendir kental pada hidung,nyeri wajah dan kepala.

Sinusitis sendiri bisa dipicu oleh berbagai sebab mulai dari alergi atau perubahan suhu, paparan asap, kelainan anatomi hidung yaitu adanya tulang keras atau tulang rawan yang bengkok yang menyumbat saluran atau muara sinus.

"Sinusitis dapat juga disebabkan oleh sakit gigi yang dinamakan sinusitis dentogen, papar dokter Fransiskus H. Poluan. Sp.THT dalam keterangannya, Rabu, (9/3/2022).

Gejala yang umum terjadi, lanjut Fransiskus, antara lain hidung tersumbat, kemudian adanya lendir pada lubang hidung. Lendir yang kental dengan warna hijau, kuning, ataupun berupa kecoklatan. Bisa juga disertai dengan nyeri pada bagian wajah seperti diatas pipi dan area sekitar tengah antara mata.

Baca Juga: Dianggap Horor dan Mistis, Ternyata Ini 8 Manfaat Kembang Kantil untuk Kesehatan Tubuh

Ilustrasi flu, Syarat Pasien Omicron Boleh Isoman (Freepik)
Ilustrasi sinusitis.  (Freepik)

Banyak orang menganggap bahwa saat terkena sinusitis harus dioperasi. Fransiskus menjelaskan, pada pemeriksaan dilakukan CT-Scan sinus paranasal agar dapat diketahui apakah ditemukan penumpukan cairan atau penebalan mukosa (lapisan selaput lendir yang berfungsi untuk membuat udara setelah dihirup).

Dapat juga dilakukan pemeriksaan dengan Endoskopi agar diketahui apakah ditemukan adanya pembengkakan atau penyempitan pada saluran muara sinus

Setiap penyakit yang tidak ditangani dengan baik akan berakibat komplikasi, pada kasus rinosinusitis ini bisa berdampak pada mata menjadi bengkak sampai dapat mempengaruhi penglihatan.
Penyakit rhinosinusitis ini tidak selalu harus ditangani dengan tindakan operasi sebagai solusinya.

"Ada tindakan yang bisa dilakukan untuk langkah non operasi seperti misalnya memperbaiki gaya hidup, kemudian menghindari paparan debu yang menyebabkan alergi, olahraga teratur untuk meningkatkan imun tubuh," tutur dokter yang menamatkan pendidikan spesialis THTKL di Unpad melanjutkan sesi edukasinya.

Selain memperbaiki gaya hidup, menghindari papaparan zat yang dapat menggangu lapisan dalam (mukosa) hdung juga bisa dilakukan dengan metode pengobatan yang bisa mengurangi radang/pembengkakan dan bisa mengurangi alerginya, serta obat yang dapat mengurangi sumbatan dan pemberian antibiotik duberikan sebijak mungkin karena penyakit rhinosinusitis ini paling banyak disebabkan oleh virus, bukan bakteri.

Baca Juga: Infeksi Sinus vs Virus Corona Covid-19, Begini Cara Bedakan Gejalanya!

Setelah dilakukan pengobatan secara maksimal tetapi tidak ditemukan perubahan, maka langkah terakhir akan dilakukan tindakan operasi dengan tujuan membuka saluran yang tertutup atau tersumbat, dan memelihara lapisan-lapisan yang masih berfungsi dengan baik.

"Jadi selama tidak ditemukan komplikasi pada penyakit rinosinusitis, maka tindakan operasi tidak diperlukan," pungkas dokter Fransiskus H. Poluan. Sp.THT., dari Siloam Hospitals Mampang yang berlokasi di Jakarta Selatan ini mengakhiri edukasinya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI