Banyak pakar menyoroti, meski kasus kesembuhan meningkat dan kasus baru menurun, tapi kematian masih terus bertambah, bahkan dianggap masih tinggi, meskipun sangat jauh jika dibandingkan pada gelombang Delta di Juni hingga Agustus 2021 silam.
"Angka kematian nasional masih perlu dikendalikan, diharapkan dapat kembali ke data awal Januari 2022 dimana yang wafat tidak sampai 10 orang per hari," katanya.
6. Penularan Masih di Atas 5 Persen
Risiko Penularan atau positivity rate di Indonesia versi tes PCR, per 7 Maret 2022, masih di angka 32 persen. Namun kata Prof. Tjandra baiknya angka ini harus ditekan.
"Angka kepositifan tentunya sudah menurun, akan baik kalau kepositifan sudah di bawah 5 persen," jelas Direktur Pascasarjana Universitas YARSI itu.
7. WGS Harus Tetap Aktif
Selain masih banyaknya masyarakat yang belum terlindungi, varian baru Covid-19 yang lebih menular dan bisa menyebabkan penyakit berbahaya bisa jadi ancaman terjadinya gelombang pandemi baru.
Itulah sebabnya, aktivitas whole genom squencing (WGS) atau kegiatan mengurutkan struktur dan keturunan virus harus terus berjalan.
"Juga WGS perlu ditingkatkan untuk wanti-wanti dan deteksi dini kalau ada varian baru, dapat termasuk juga surveilans limbah," tutup Prof. Tjandra.
Baca Juga: Naik Pesawat dan Kereta Api Kini Tak Harus Tes Antigen atau PCR, Ini Syaratnya