Sementara penelitian itu menemukan beberapa hubungan antara infeksi dan fungsi otak, masih belum jelas alasannya. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan orang dengan kehilangan penciuman yang signifikan dan berulang juga memiliki kehilangan materi abu-abu yang terkait.
Namun, penelitian ini tidak mengevaluasi apakah orang benar-benar kehilangan penciuman.
Para penulis memperingatkan adanya konsekuensi jangka panjang dari infeksi SARS CoV-2 berkontribusi timbulnya penyakit Alzheimer atau bentuk demensia lainnya.