Suara.com - Arab Saudi menghapus sejumlah aturan pembatasn terkait COVID-19, setelah melaporkan adanya penurunan kasus COVID-19 dalam beberapa pekan terakhir.
Keputusan yang diresmikan pada Sabtu (5/3/2022) diambil mengingat situasi pandemi yang dianggap berangsur membaik di kerajaan tersebut.
Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi memutuskan bahwa pembatasan sosial akan dihapus, namun masyarakat masih diwajibkan memakai masker di dalam ruangan, Saudi Press Agency (SPA) melaporkan.
Selain itu, para pendatang juga tidak perlu lagi menyerahkan hasil tes antigen cepat atau PCR dan mereka tidak mesti menjalani karantina wajib setibanya di bandara, demikian dinyatakan kemendagri.
Sementara itu mengutip Saudi Gazette, Arab Saudi juga tidak akan lagi mengumumkan jumlah kasus positif harian. Kementerian Kesehatan secara resmi menghentikan konferensi pers berkala yang biasa dilakukan untuk memberikan pengarahan tentang perkembangan terbaru pandemi virus corona.
“Penerbitan laporan statistik harian kasus virus corona juga akan dihentikan. Namun, data tersebut akan tersedia untuk para ahli dan spesialis di situs resmi kementerian," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Dr Mohammed Al-Abdel Ali, dikutip dari Saudi Gazette.
Abdel Ali menambahkan bahwa Kerajaan akan tetap memberikan informasi dan perkembangan terkait pandemi apabila ada hal mendesak.
“Kerajaan hampir sepenuhnya mengatasi pandemi, berkat perluasan dalam upaya imunisasi dan peningkatan program kesadaran masyarakat,” ujarnya.
Arab Saudi mengumumkan telah mengakhiri semua pembatasan Covid-19, seperti aturan menjaga jarak dan memakai masker di luar ruangan, sejak Sabtu (5/3/2022).
Baca Juga: Pakar Epidemiologi: Penanganan Varian Omicron di Indonesia Lebih Baik dari Delta
Termasuk juga menghapus jarak sosial di dua Masjid Suci dan semua masjid di Kerajaan tetapi jamaah masih harus memakai masker selama berada di ruangan tertutup.