Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan di Indonesia Baru 50 Persen di 20 Tahun Terakhir

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 08 Maret 2022 | 03:05 WIB
Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan di Indonesia Baru 50 Persen di 20 Tahun Terakhir
Bank Dunia mengatakan partisipasi angkatan kerja perempuan Indonesia baru 50 persen dalam 20 tahun terakhir. Foto: Sejumlah calon penumpang perempuan mengantre menuju pintu masuk Stasiun Sudirman, Jakarta, Senin (8/6). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bank Dunia menyebutkan partisipasi angkatan kerja perempuan di Indonesia hanya berkisar 50 persen selama 20 tahun terakhir.

"Di Indonesia, hanya separuh perempuan yang bekerja dibandingkan dengan 80 persen pria usia kerja," ungkap Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Satu Kahkonen dalam Webinar Women in Leadership di Jakarta, Senin (7/3/2022).

Dengan demikian, perempuan Indonesia cenderung kurang berpartisipasi dalam tenaga kerja jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Satu menuturkan rata-rata tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan negara-negara lain di Asia Timur dan Pasifik adalah sekitar 60 persen.

Kendati demikian, pada saat yang sama Indonesia telah membuat kemajuan yang signifikan dalam pencapaian pendidikan dan penurunan tingkat kesuburan, serta kesetaraan gender telah dicapai pada tingkat partisipasi sekolah menengah.

Baca Juga: Jelang Hari Perempuan Internasional, Sri Mulyani: Perempuan Harus Jadi Inspirasi

"Namun, hasil ini belum diterjemahkan ke dalam pekerjaan yang lebih banyak dan lebih baik bagi perempuan," ucap dia.

Meskipun tingkat kesuburan menurun, ia menyampaikan kebanyakan perempuan di Indonesia putus dari angkatan kerja ketika menikah dan tak pernah kembali.

Di sisi lain, peran perempuan dalam sistem kepemimpinan senior Tanah Air hanya sekitar 23 persen dan hanya terdapat enam persen direktur utama (chief executive officer/CEO) di Indonesia yang berjenis kelamin perempuan.

Satu sangat menyayangkan hal tersebut lantaran studi global menunjukkan bahwa memiliki lebih banyak perempuan dalam posisi kepemimpinan akan mendorong kemajuan sosial, ekonomi, dan politik.

Maka dari itu, terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan partisipasi wanita dalam angkatan kerja dan dalam posisi kepemimpinan di Indonesia, yakni menutup kesenjangan upah, mendirikan pusat pengasuhan anak, serta memanfaatkan alat keuangan digital dan menggabungkan produk keuangan dengan dukungan teknis. [Antara]

Baca Juga: Hari Perempuan Internasional, Ribuan Buruh Bakal Geruduk Gedung DPR Selasa Esok Bawa 8 Tuntutan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI